Dulu
sewaktu teknologi komputer belum secanggih hari ini, mesinperekam dan pemutar
video masih didominasi oleh mesin-mesin pemutar pita magnetik atau yang sering
disebut dengan VTR (Video Tape Recorder). Dengan demikian satu-satunya alat
pemutar video untuk On Air adalah VTR.
Maka sistem otomatisasisiaran dibangun
dari keberadaan VTR ini. Gambar 1 memperlihatkan mekanisme kerja dari sistem
otomatisasi siaran yang secara garis besar cara kerjanya adalah sbb.:
1. Departemen Program menyusun jadwal siaran. Kemudian Departement Sales
menyelipkan beberapa iklan di antara program-program yang telah disusun itu.
Data-data yang berisi tentang jadwal siaran ini (traffic file) disimpan ke
dalamFloppy Disk lalu diserahkan ke team On Air.
2.
Selanjutnya team On Air memasukkan traffic file itu ke dalam komputer Media
Preparation dan
sekaligus memasukkan cassete-cassete ke dalam VTR sesuai dengan data-data yang
tercantum di traffic file itu.
3.
Tepat pada waktunya, komputer On Air Controller akan mengeluarkan perintah kepada VTR
nomor satu misalnya, untuk memutar cassete yang sudah dimasukkan ke dalamnya.
Perintah ini tepat pada jam, menit dan detik yang telah ditentukan. Dalam
selang waktu yang telah ditentukan, tepat pada jam menit dan detik yang telah
ditentukan, VTR tersebut secara otomatis akan berhenti memutar cassete.
4.
Terlihat bahwa waktu merupakan parameter yang sangat vital dalam sistem
otomatisasi siaran. Demikian pula dengan VTR, dimana Time
Code merupakan
parameter yang sangat menentukan. Sebab hanya berdasarkan Time
Code inilah
content di dalam pita magnetik itu dapat diidentifikasi. Parameter Time
Code ini juga
sangat presisi. Ketelitiannya adalah 1/25 detik atau satu frame sesuai standar
sinyal video PAL yang terdiri dari 25 frame (gambar) dalam satu detik. Jadi
sistem otomatisasi siaran disusun berdasarkan jam tayang dan Time
Code ini.
5.
Setelah VTR-1 berhenti, pada saat itu pula VTR-2 diperintah oleh On-Air
Controller untuk
memutar iklan misalnya. Dan pada saat yang sama Master
Switcher mendapat
perintah agar inputnya dipindah dari Video-1 ke Video-2. Selang beberapa menit
kemuidan, setelah beberapa iklan selesai ditayangkan, VTR-2 akan mendapat
perintah berhenti, dan VTR-1 mendapat perintah putar lagi untuk melanjutkan
program yang tadi terpotong oleh iklan. Demikian seterusnya hingga VTR-3 dan
VTR-4 mendapat gilirannya masing-masing.
6.
Setelah selesai siaran, cassete yang tidak diperlukan lagi harus dikeluarkan
dan diganti dengan cassete lain sesuai data-data yang tertera di dalam traffic
file. Jadi meskipun siaran ini kelihatanya sudah berjalan
secara otomatis, tetapi cara mengeluarkan dan memasukkan cassete masih
dilakukan secara manual. Oleh karena itu sistem otomatisasi sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar 1 belum sepenuhnya bekerja secara otomatis. Masih
diperlukan satu mekanisme lagi yang mampu mengeluarkan dan memasukkan cassete
itu secara otomatis dari dan ke dalam VTR
7.
Bila seluruh materi program dan iklan semuanya sudah ditayangkan, lalu jam
siaran telah berakhir, maka komputerON-Air Controller akan mengeluarkan dukumen
berupa file yang sering disebut dengan As Run Log. File ini merupakan
satu-satunya bukti siar yang menyatakan bahwa program dan iklan sudah
ditayangkan pada jam, menit dan detik yang telah ditentukan. File ini kemudian
bisa diprint (oleh Departemen Sales) sebagai lampiran invoice yang ditujukan
kepada para pemasang iklan.
8.
Bila hendak melakukan siaran langsung, baik dari dalam studio maupun dari luar
studio, maka Master Switcher dapat diubah dari mode otomatis ke
mode manual, sehingga inputnya bisa dipindahkan secara manual ke Video-5 yang
berasal dari dalam Studio atau Live Feed.
9.
Terkadang siaran langsung waktunya sedikit bergeser. Misalnya direncanakan
tepat jam 19.00.00 WIB, tapi karena satu hal bergeser sedikit menjadi 19.00.25
WIB, maka dengan sendirinya ada waktu kosong sejenak yang harus diisi. Nah di
sinialhStill Store dibututuhkan, yaitu untuk menampilkan
gambar diam (still) untuk mengisi kekosongan itu, sedangkan CG (Character
Generator) bisa digunakan untuk menambahkan tulisan ke dalam gambar diam itu.
10.
CG dan Still Store ini bisa juga dioperasikan secara otomatis. Misalnya setiap
program yang akan dipotong oleh iklan diisi dengan gambar diam bertuliskan:
"kami akan kembali". Atau lima menit sebelum satu program beralih ke
program lain akan muncul running text berisi tulisan: "ikuti program ABCD
kami lima menit lagi". Dan lain sebaginya.
Gambar (1) Diagram On
Air Automation semi manual menggunakan mesin-mesin VTR
VTR
yang digunakan untuk On Air umumnya jumlahnya terbatas. Oleh karena itu bagi
stasiun TV kecil yang memiliki jam siaran terbatas (2 hingga 4 jam siaran
perhari misalnya), sistem On Air Automation seperti diperlihatkan dalam gambar
1 sudah cukup memadai. Tetapi untuk stasiun TV besar dengan 24 jam siaran per
hari misalnya, akan membutuhkan waktu persiapan yang lebih panjang.
Materi-materi yang disiapkan ini harus direncanakan untuk siaran hingga 3 atau
4 hari ke depan. Dengan Jamlah jam tanya yang demikian panjang sistem On Air
Automation dalam gambar 1 sudah tidak sesuai lagi untuk digunakan. Sistem
robotik lah yang kemudiaan menjadi solusinya.
Dalam
sistem robotik, terdapat beberapa rak yang mampu menampung puluhan dan bahkan
lebih dari seratus cassete. Dengan demikian materi-materi program dan iklan
bisa disiapkan untuk rencana siaran beberapa hari ke depan. Dalam prakteknya,
setiap cassete akan diberi label (Bar
Code) dengan
kode-kode yang unik sebagai identitasnya. Berdasarkan kode-kode yang unik ini
sistem robotik akan mampu mengenali identitas cassete itu dan bila sudah cocok,
maka lengan robot akan mengambilnya dari rak cassete dan kemudian memasukkannya
ke dalam VTR. Lengan Robot nantinya juga akan mengeluarkannya dari VTR setelah
cassete itu selesai diputar, dan akhirnya mengembalikan lagi ke tempatnya
semula. Jika cassete ini sudah tidak dibutuhkan lagi maka operator dapat
mengeluarkanya dari rak, lalu menggantinya dengan cassete baru yang berisi
program-program berikutnya.
Gambar
2 memperlihatkan salah satu produk sistem otomatisasi siaran robotik. Sistem
ini bisa siaran sendiri secara otomatis paling tidak selama 2 x 24 jam penuh
tanpa perlu memasukkan / mengeluarkan cassete. Tapi setelah itu, bila hampir
semua cassete sudah diputar, harus segera diganti dengan yang baru secara
manual. Jadi meskipun kelihatannya sudah fully automatic tapi sentuhan manusia
masih tetap diperlukan.
Gambar (2) Salah satu
contoh produk On Air Automation robotic buatan Odetics tipe TCS90
Seiring
dengan makin berkembangan teknologi komputer maka sistem On Air berbasis pita
magnetik dan mekanik-robotik ini secara perlahan-lahan mulai ditinggalkan.
Sebab semua fungsi-fungsi itu sudah dapat digantikan oleh komputer dan software
otomation yang semakin baik kualitasnya. Kapasitas hardisk yang semakin besar,
kemampuan mikroprosesor yang makin tinggi dan teknologi jaringan yang sudah
mencapai orde Gigabit perdetik (Gbps) adalah tiga komponen utama yang membuat
teknologi On Air Automation menjadi berbasis data / file digital. Namun
demikian secara konseptual tiga komponen utama On-Air Automation ini masih
tetap sama, yaitu:
1.
Rak-rak cassete digantikan oleh On Air Video Storage yang berfungsi sebagai
penyimpan materi
2. VTR digantikan oleh Play Out Server yang berperan sebagai pemutar materi siaran
3. Device Controller digantikan oleh Gigabit Ethernet sebagai penghubung antar perangkat
2. VTR digantikan oleh Play Out Server yang berperan sebagai pemutar materi siaran
3. Device Controller digantikan oleh Gigabit Ethernet sebagai penghubung antar perangkat
Selain
berfungsi sebagai penghubung, Gigabit Ethernet sekaligus juga berfungsi sebagai
sarana untuk melakukan transfer file dari satu Storage ke Storage lain. Misalnya
dari Centralized Editing Storage ke On-Air Video Storage, atau dari
On-Air Video Storage ke Play Out Server dan sebaliknya. Dengan demikian
mobilisasi cassete atau tape sama sekali tidak ada di sini, sehingga sistem
seperti ini disebut dengan Tapeless Environment.
Materi
siaran dalam bentuk file video selanjutnya oleh Play Out Server dikeluarkan
lagi menjadi sinyal video digital (atau analog) sesuai kebutuhan. Oleh karena
itu di dalam Playout Server selalu terdapat Video Card yang berfungsi untuk mengubah file
menjadi sinyal video. Teknologi Video Card juga sudah sedemikian mapan sehingga
cukup mudah ditemukan di pasaran dengan berbagai ragam pilihan. Inilah satu
point penting lain yang mendorong sistem otomatisasi siaran berbasis file
semakin berkembang.
Kelebihan
lain dari sistem ini adalah: Logo, CG dan Graphic bisa dijadikan satu di dalamnya. Hal
ini mudah dipahami mengingat Logo, CG dan Graphic sejak dari awal keberadaannya
adalah sebuah sistem yang berbasis pada manipulasi data untuk diolah menjadi
sinyal video. Jadi cukup dengan mengintegrasikan software aplikasinya ke dalam
satu unit Playout Server, maka lengkap sudah perangkat yang dibutuhkan untuk
siaran. Komputer pembangkit Logo, CG dan Graphic yang semula merupakan
komputer-komputer yang berdiri sendiri menjadi tidak diperlukan lagi, karena
semuanya sudah menyatu dalam satu sistem otomatisasi siaran. Dengan demikian
jumlah perangkat di meja Operator On Air menjadi banyak berkurang.
Integrasi
Logo, CG dan graphic ke dalam satu sistem ini membuat Master
Switcher tidak
banyak bermanfaat. Sebab pada mulanya Master Switcher dibutuhkan justru untuk
menampilkan Logo, CG dan Graphic itu bersama-sama dengan sinyal video input
(proses ini disebut dengan Superimpose). Hal ini bisa dilakukan karena di dalam
Master Switcher terdapat rangkaianVideo
Mixer yang
berfungsi untuk mencampur (superimpose) sinyal-sinyal input itu sedemikian rupa
sehingga sinyal-sinyal itu bisa tampil secara bersamaan dengan komposisi sesuai
keinginan. Namun berhubung fungsi superimpose ini sudah diambil alih oleh
sistem otomatisasi siaran maka tinggal fungsi switch-nya saja yang diperlukan.
Lagi pula fungsi switch dalam hal ini hanyalah sebagai switch emergency saja.
Oleh karena itu fungsinya bisa digantikan oleh Routing Switcher atau Video Switch biasa yang tidak ada
rangkaian Video Mixer di dalamnya.
Gambar (3) Contoh
diagram On Air Automation dari produk Miranda, iTX
Untuk
stasiun-stasiun TV kecil dengan budget yang terbatas, sistem otomatisasi siaran
sebagaimana yang diperlihatkan pada gambar 3 terkadang dinilai masih cukup
rumit dan mahal. Itulah sebabnya kini banyak juga beredar di pasaran
produk-produk On Air Automation yang lebih sederhana dan lebih murah,
diantaranya adalah:
1. Vidinoma
2. Cinegy, Cinegy Air
3. Playbox, AirBox => http://www.playbox.tv/go.idecs?i=284
4. MagicSoft, MagicSoft Playout => http://magicsoft.tv/playout.html
5. Stream Labs, Tele Info => http://www.stream-labs.com/products/software/tele_info/index.php
6. Vector3, Vectorbox DSX => http://www.vector3.es/vectorbox/VECTORBOX/vboxmodels.html#vectorboxdsx
2. Cinegy, Cinegy Air
3. Playbox, AirBox => http://www.playbox.tv/go.idecs?i=284
4. MagicSoft, MagicSoft Playout => http://magicsoft.tv/playout.html
5. Stream Labs, Tele Info => http://www.stream-labs.com/products/software/tele_info/index.php
6. Vector3, Vectorbox DSX => http://www.vector3.es/vectorbox/VECTORBOX/vboxmodels.html#vectorboxdsx
No comments:
Post a Comment