ZOE Production

Nama alamat nomor telephone dan Whatsupp

Thursday, August 7, 2014

ON AIR AUTOMATION

Dulu sewaktu teknologi komputer belum secanggih hari ini, mesinperekam dan pemutar video masih didominasi oleh mesin-mesin pemutar pita magnetik atau yang sering disebut dengan VTR (Video Tape Recorder). Dengan demikian satu-satunya alat pemutar video untuk On Air adalah VTR.
Maka sistem otomatisasisiaran dibangun dari keberadaan VTR ini. Gambar 1 memperlihatkan mekanisme kerja dari sistem otomatisasi siaran yang secara garis besar cara kerjanya adalah sbb.:

1. Departemen Program menyusun jadwal siaran. Kemudian Departement Sales menyelipkan beberapa iklan di antara program-program yang telah disusun itu. Data-data yang berisi tentang jadwal siaran ini (traffic file) disimpan ke dalamFloppy Disk lalu diserahkan ke team On Air.

2. Selanjutnya team On Air memasukkan traffic file itu ke dalam komputer Media Preparation dan sekaligus memasukkan cassete-cassete ke dalam VTR sesuai dengan data-data yang tercantum di traffic file itu.

3. Tepat pada waktunya, komputer On Air Controller akan mengeluarkan perintah kepada VTR nomor satu misalnya, untuk memutar cassete yang sudah dimasukkan ke dalamnya. Perintah ini tepat pada jam, menit dan detik yang telah ditentukan. Dalam selang waktu yang telah ditentukan, tepat pada jam menit dan detik yang telah ditentukan, VTR tersebut secara otomatis akan berhenti memutar cassete.
4. Terlihat bahwa waktu merupakan parameter yang sangat vital dalam sistem otomatisasi siaran. Demikian pula dengan VTR, dimana Time Code merupakan parameter yang sangat menentukan. Sebab hanya berdasarkan Time Code inilah content di dalam pita magnetik itu dapat diidentifikasi. Parameter Time Code ini juga sangat presisi. Ketelitiannya adalah 1/25 detik atau satu frame sesuai standar sinyal video PAL yang terdiri dari 25 frame (gambar) dalam satu detik. Jadi sistem otomatisasi siaran disusun berdasarkan jam tayang dan Time Code ini.

5. Setelah VTR-1 berhenti, pada saat itu pula VTR-2 diperintah oleh On-Air Controller untuk memutar iklan misalnya. Dan pada saat yang sama Master Switcher mendapat perintah agar inputnya dipindah dari Video-1 ke Video-2. Selang beberapa menit kemuidan, setelah beberapa iklan selesai ditayangkan, VTR-2 akan mendapat perintah berhenti, dan VTR-1 mendapat perintah putar lagi untuk melanjutkan program yang tadi terpotong oleh iklan. Demikian seterusnya hingga VTR-3 dan VTR-4 mendapat gilirannya masing-masing.
6. Setelah selesai siaran, cassete yang tidak diperlukan lagi harus dikeluarkan dan diganti dengan cassete lain sesuai data-data yang tertera di dalam traffic file. Jadi meskipun siaran ini kelihatanya sudah berjalan secara otomatis, tetapi cara mengeluarkan dan memasukkan cassete masih dilakukan secara manual. Oleh karena itu sistem otomatisasi sebagaimana diperlihatkan dalam gambar 1 belum sepenuhnya bekerja secara otomatis. Masih diperlukan satu mekanisme lagi yang mampu mengeluarkan dan memasukkan cassete itu secara otomatis dari dan ke dalam VTR

7. Bila seluruh materi program dan iklan semuanya sudah ditayangkan, lalu jam siaran telah berakhir, maka komputerON-Air Controller akan mengeluarkan dukumen berupa file yang sering disebut dengan As Run Log. File ini merupakan satu-satunya bukti siar yang menyatakan bahwa program dan iklan sudah ditayangkan pada jam, menit dan detik yang telah ditentukan. File ini kemudian bisa diprint (oleh Departemen Sales) sebagai lampiran invoice yang ditujukan kepada para pemasang iklan.

8. Bila hendak melakukan siaran langsung, baik dari dalam studio maupun dari luar studio, maka Master Switcher dapat diubah dari mode otomatis ke mode manual, sehingga inputnya bisa dipindahkan secara manual ke Video-5 yang berasal dari dalam Studio atau Live Feed.

9. Terkadang siaran langsung waktunya sedikit bergeser. Misalnya direncanakan tepat jam 19.00.00 WIB, tapi karena satu hal bergeser sedikit menjadi 19.00.25 WIB, maka dengan sendirinya ada waktu kosong sejenak yang harus diisi. Nah di sinialhStill Store dibututuhkan, yaitu untuk menampilkan gambar diam (still) untuk mengisi kekosongan itu, sedangkan CG (Character Generator) bisa digunakan untuk menambahkan tulisan ke dalam gambar diam itu.

10. CG dan Still Store ini bisa juga dioperasikan secara otomatis. Misalnya setiap program yang akan dipotong oleh iklan diisi dengan gambar diam bertuliskan: "kami akan kembali". Atau lima menit sebelum satu program beralih ke program lain akan muncul running text berisi tulisan: "ikuti program ABCD kami lima menit lagi". Dan lain sebaginya.



Gambar (1) Diagram On Air Automation semi manual menggunakan mesin-mesin VTR
VTR yang digunakan untuk On Air umumnya jumlahnya terbatas. Oleh karena itu bagi stasiun TV kecil yang memiliki jam siaran terbatas (2 hingga 4 jam siaran perhari misalnya), sistem On Air Automation seperti diperlihatkan dalam gambar 1 sudah cukup memadai. Tetapi untuk stasiun TV besar dengan 24 jam siaran per hari misalnya, akan membutuhkan waktu persiapan yang lebih panjang. Materi-materi yang disiapkan ini harus direncanakan untuk siaran hingga 3 atau 4 hari ke depan. Dengan Jamlah jam tanya yang demikian panjang sistem On Air Automation dalam gambar 1 sudah tidak sesuai lagi untuk digunakan. Sistem robotik lah yang kemudiaan menjadi solusinya.

Dalam sistem robotik, terdapat beberapa rak yang mampu menampung puluhan dan bahkan lebih dari seratus cassete. Dengan demikian materi-materi program dan iklan bisa disiapkan untuk rencana siaran beberapa hari ke depan. Dalam prakteknya, setiap cassete akan diberi label (Bar Code) dengan kode-kode yang unik sebagai identitasnya. Berdasarkan kode-kode yang unik ini sistem robotik akan mampu mengenali identitas cassete itu dan bila sudah cocok, maka lengan robot akan mengambilnya dari rak cassete dan kemudian memasukkannya ke dalam VTR. Lengan Robot nantinya juga akan mengeluarkannya dari VTR setelah cassete itu selesai diputar, dan akhirnya mengembalikan lagi ke tempatnya semula. Jika cassete ini sudah tidak dibutuhkan lagi maka operator dapat mengeluarkanya dari rak, lalu menggantinya dengan cassete baru yang berisi program-program berikutnya.

Gambar 2 memperlihatkan salah satu produk sistem otomatisasi siaran robotik. Sistem ini bisa siaran sendiri secara otomatis paling tidak selama 2 x 24 jam penuh tanpa perlu memasukkan / mengeluarkan cassete. Tapi setelah itu, bila hampir semua cassete sudah diputar, harus segera diganti dengan yang baru secara manual. Jadi meskipun kelihatannya sudah fully automatic tapi sentuhan manusia masih tetap diperlukan.



Gambar (2) Salah satu contoh produk On Air Automation robotic buatan Odetics tipe TCS90
Seiring dengan makin berkembangan teknologi komputer maka sistem On Air berbasis pita magnetik dan mekanik-robotik ini secara perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Sebab semua fungsi-fungsi itu sudah dapat digantikan oleh komputer dan software otomation yang semakin baik kualitasnya. Kapasitas hardisk yang semakin besar, kemampuan mikroprosesor yang makin tinggi dan teknologi jaringan yang sudah mencapai orde Gigabit perdetik (Gbps) adalah tiga komponen utama yang membuat teknologi On Air Automation menjadi berbasis data / file digital. Namun demikian secara konseptual tiga komponen utama On-Air Automation ini masih tetap sama, yaitu:

     1. Rak-rak cassete digantikan oleh On Air Video Storage yang berfungsi sebagai penyimpan materi
     2. VTR digantikan oleh Play Out Server yang berperan sebagai pemutar materi siaran
     3. Device Controller digantikan oleh Gigabit Ethernet sebagai penghubung antar perangkat


Selain berfungsi sebagai penghubung, Gigabit Ethernet sekaligus juga berfungsi sebagai sarana untuk melakukan transfer file dari satu Storage ke Storage lain. Misalnya dari Centralized Editing Storage ke On-Air Video Storage, atau dari On-Air Video Storage ke Play Out Server dan sebaliknya. Dengan demikian mobilisasi cassete atau tape sama sekali tidak ada di sini, sehingga sistem seperti ini disebut dengan Tapeless Environment.




Materi siaran dalam bentuk file video selanjutnya oleh Play Out Server dikeluarkan lagi menjadi sinyal video digital (atau analog) sesuai kebutuhan. Oleh karena itu di dalam Playout Server selalu terdapat Video Card yang berfungsi untuk mengubah file menjadi sinyal video. Teknologi Video Card juga sudah sedemikian mapan sehingga cukup mudah ditemukan di pasaran dengan berbagai ragam pilihan. Inilah satu point penting lain yang mendorong sistem otomatisasi siaran berbasis file semakin berkembang.

Kelebihan lain dari sistem ini adalah: Logo, CG dan Graphic bisa dijadikan satu di dalamnya. Hal ini mudah dipahami mengingat Logo, CG dan Graphic sejak dari awal keberadaannya adalah sebuah sistem yang berbasis pada manipulasi data untuk diolah menjadi sinyal video. Jadi cukup dengan mengintegrasikan software aplikasinya ke dalam satu unit Playout Server, maka lengkap sudah perangkat yang dibutuhkan untuk siaran. Komputer pembangkit Logo, CG dan Graphic yang semula merupakan komputer-komputer yang berdiri sendiri menjadi tidak diperlukan lagi, karena semuanya sudah menyatu dalam satu sistem otomatisasi siaran. Dengan demikian jumlah perangkat di meja Operator On Air menjadi banyak berkurang.

Integrasi Logo, CG dan graphic ke dalam satu sistem ini membuat Master Switcher tidak banyak bermanfaat. Sebab pada mulanya Master Switcher dibutuhkan justru untuk menampilkan Logo, CG dan Graphic itu bersama-sama dengan sinyal video input (proses ini disebut dengan Superimpose). Hal ini bisa dilakukan karena di dalam Master Switcher terdapat rangkaianVideo Mixer yang berfungsi untuk mencampur (superimpose) sinyal-sinyal input itu sedemikian rupa sehingga sinyal-sinyal itu bisa tampil secara bersamaan dengan komposisi sesuai keinginan. Namun berhubung fungsi superimpose ini sudah diambil alih oleh sistem otomatisasi siaran maka tinggal fungsi switch-nya saja yang diperlukan. Lagi pula fungsi switch dalam hal ini hanyalah sebagai switch emergency saja. Oleh karena itu fungsinya bisa digantikan oleh Routing Switcher atau Video Switch biasa yang tidak ada rangkaian Video Mixer di dalamnya.

Gambar (3) Contoh diagram On Air Automation dari produk Miranda, iTX
Untuk stasiun-stasiun TV kecil dengan budget yang terbatas, sistem otomatisasi siaran sebagaimana yang diperlihatkan pada gambar 3 terkadang dinilai masih cukup rumit dan mahal. Itulah sebabnya kini banyak juga beredar di pasaran produk-produk On Air Automation yang lebih sederhana dan lebih murah, diantaranya adalah:


     1. Vidinoma
     2. Cinegy, Cinegy Air
     3. Playbox, AirBox => http://www.playbox.tv/go.idecs?i=284
     4. MagicSoft, MagicSoft Playout => http://magicsoft.tv/playout.html
     5. Stream Labs, Tele Info => http://www.stream-labs.com/products/software/tele_info/index.php
     6. Vector3, Vectorbox DSX => http://www.vector3.es/vectorbox/VECTORBOX/vboxmodels.html#vectorboxdsx

No comments:

Post a Comment

Copyright zOe Production. Powered by Blogger.

Contact Us

Name

Email *

Message *

Lighting, editing