Wartawan itu sama dengan kaum profesional lainnya seperti
dokter, pengacara, akuntan dan dosen. buat jadi seorang wartawan, kita juga
butuh keterampilan khusus, khususnya di bidang menulis dan berbicara.
Dulu,
profesi wartawan masih dipandang sebelah mata. Tidak banyak orang yang tertarik
pada profesi ini, kecuali karena minat dan bakat yang sangat kuat atau lantaran
ada semangat 'panggilan hidup'. Hal ini dikarenakan karena dulu media cetak dan
elektronik masih sangat terbatas. tidak seperti sekarang, dimana media cetak
dan elektronik sangat menguasai masyarakat.
Profesi wartawan saat ini sangat berkembang pesat. secara
kualitas, mayoritas wartawan masa kini adalah sarjana atau mereka yang pernah
mengikuti pendidikan tinggi. Secara kuantitas, semakin banyak pula orang yang
memilih profesi wartawan. bukan hanya para lulusan fakultas komunikasi atau
jurnalistik, tetapi juga sarjana ilmu pengetahuan lainnya. secara penampilan,
kini wartawan-wartawan tampil gagah, energik, tampan, cantik, rapi serta tidak
lepas dari gadget. lebih dari itu, profesi wartawan zaman sekarang juga cukup
populer, terutama mereka yang bekerja di televisi. ada beberapa wartawan yang
kemudian ngetop atau terkenal laksana selebritas. nama dan wajahnya dikenal
masyarakat karena sering tampil di layar kaca, baik sebagai reporter maupun
pembaca berita (news anchor)
Berikut syarat-syarat buat menjadi seorang wartawan,
1. Bisa dan hobi menulis
2. Terampil berbicara
3. Peduli dan cinta bahasa
4. Senang bergaul dengan banyak orang
5. Senang berpetualang
6. Menyukai tantangan
7. Siap bekerja di bawah tekanan
8. Panjang telinga, hidung tajam
wartawan juga memiliki klasifikasinya, yaitu:
1. Wartawan koran
2. Wartawan majalah dan wartawan tabloid
3. Wartawan radio
4. Wartawan televisi
5. Wartawan infotainment
6. Wartawan online
7. Wartawan foto/ fotografer
Wartawan bekerja 26 jam !!
profesi wartawan memang cukup unik. ketika orang lain bangun
tidur di pagi buta, banyak wartawan sudah sibuk meliput di lapangan. ketika
orang lain sudah istirahat dan kembali tidur lelap di malam hari, lebih banyak
lagi wartawan yang masih meliput berita dan berkutat di kantor untuk
menerbitkan berita lewat surat-surat kabar atau menayangkannya di layar
televisi. dalam dunia wartawan, seakan tidak pernah ada siang dan malam.
wartawan bekerja 26 jam! hal ini adalah sebuah ungkapan
untuk menggambarkan betapa pekerjaan wartawan sesungguhnya tidak dibatasi oleh
siang dan malam. kapan saja wartawan harus siap siaga meliput berbagai
peristiwa untuk ditulis dan disiarkan sebagai berita. tidak peduli ia sedang
liburan sekalipun, jika dikontak redakturnya karena ada peristiwa yang harus
diliput, maka wartawan harus berangkat dan meninggalkan liburannya. memang
tidak ada aturan tertulis, tetapi telah menjadi kecenderungan atau tradisi bersama
bahwa wartawan tidak boleh berkelit atau menghindari tugas-tugas peliputan
dalam situasi dan kondisi apapun, kecuali sedang cuti atau sakit. malah
terkadang, wartawan yang sedang berlibur pun ketika menjumpai suatu peristiwa
besar, merasa bersalah dan berdosa jika tidak meliputnya, atau minimal
memberitahukan redaktur dan temannya tentang adanya peristiwa besar itu. seakan
ada kewajiban moral dan profesi bahwa wartawan tidak boleh menghindar apalagi
menutup-nutupi informasi. ia harus memasang mata dan telinganya sepanjang
waktu. bukan lagi 24 jam, melainkan 26 jam!
http://zoeproduction.blogspot.com/2014/08/standarisasi-produksi-program-televisi.html
http://zoeproduction.blogspot.com/2014/08/standarisasi-produksi-program-televisi.html
No comments:
Post a Comment