Ada empat momen penting dalam kehidupan redaksi. Konferensi
perencanaan dan prakiraan diselenggarakan sekali seminggu. Setiap hari,
konferensi redaksi mengumpulkan seluruh wartawan. Konferensi redaksi kedua,
dengan peserta terbatas, menyusun konduktor acara berita. Sehabis tayangan
acara berita, konferensi kritik mengumpulkan semua orang yang turut
berpartisipasi dalam difusinya tadi untuk debriefing langsung, mumpung masih
panas. Mutu dari konstruksi dan koherensi acara berita televisi bergantung pada
rapat-rapat tersebut yang mengumpulkan sebagian atau seluruh pekerja.
PERTEMUAN-PERTEMUAN REDAKSI: PREDIKSI, PRODUKSI, EVALUASI
Konferensi perencanaan dan prakiraan:
Diadakan seminggu sekali, untuk merencanakan liputan dan
mengantisipasi peristiwa yang berulang atau yang dapat diperkirakan. Dihadiri
oleh para manajer editorial, wartawan redaktur dan wartawan kameramen, asisten
dan petugas dokumentasi. Seluruh pengajuan informasi dari pihak luar dibahas
satu per satu, lalu ditolak atau diterima. Topik-topik yang diseleksi itu
dimasukkan ke dalam agenda redaksi.
Konferensi redaksi:
Diadakan 8 atau 6 jam sebelum acaranya, untuk menyusun
tayangan berita hari itu. Dihadiri oleh seluruh wartawan redaksi dan,
tergantung pada besarnya perusahaan, para penanggung-jawab serta para teknisi.
Mulai dengan press review hari itu, konsultasi agenda perencanaan dan
prakiraan. Lalu, setiap orang mengemukakan pendapatnya, menawarkan gagasannya.
Kepala redaksi memilih topik-topik yang hendak digarap dan menentukan sudut
pandang yang harus dikedepankan dalam liputan. Seiring dengan penuturan setiap
peserta secara bergiliran, pra-konduktor acara berita TV (BTV) akan tersusun.
Lamanya rapat antara 20 sampai 45 menit.
Konferensi persiapan:
Diadakan 4 atau 2 jam sebelum BTV, untuk menyusun tayangan
berita hari itu. Kepala redaksi, wakilnya atau pemimpin edisi, petugas skrip,
pembawa acara, menentukan hirarki konduktor BTV secara definitif. Konduktor
yang sudah bulat itu digunakan sebagi panduan bagi seluruh tim produksi
(kameramen di studio, teknisi video, teknisi audio, teknisi efek, pembawa
acara…).
Konferensi kritik:
Diadakan tepat seusai BTV. Mumpung masih panas, ini saatnya
didedahkan apa saja kekuatan dan kelemahan tadi. Bersama seluruh wartawan dan
teknisi yang terlibat dalam tayangan itu, membahas satu per satu masalah teknis
yang ditemui, kegagalan atau keberhasilan jurnalistik. Juga, berbagi
informasi-informasi yang akan dibahas bersama yang lain keesok harinya di awal
konferensi redaksi.
Penayangan ulang kritik bisa diadakan di kantor untuk
menyaksikan seluruh atau sebagian dari BTV-nya, sehingga meningkatkan mutu
pembuatan BTV selanjutnya (lihat Lembaran 22).
METODE ANTISIPASI PERISTIWA YANG DAPAT DIPERKIRAKAN
Agar produksi informasi tidak sekadar bergantung pada
pengajuan dari luar, peristiwa-peristiwa harus diantisipasi.
Di akhir konferensi redaksi, kepala redaksi atau salah
seorang wakilnya, memeriksa kalender untuk melihat sejauh H + 15 atau H + 30
peristiwa-peristiwa apa saja yang dapat diperkirakan. Ia menunjuk tim yang
ditugaskan memikirkan bagaimana penggarapannya.
Bagi tim itu, bukan berarti punya waktu 15 hari untuk
meliputnya. Tetapi, supaya liputannya dapat dipirkirkan semenjak dini. Dan saat
hari-H, sudah siap membuat liputan yang orisinal dalam hal pemilihan narasumber
dan menghasilkan kreativitas dalam realisasinya.
No comments:
Post a Comment