Pengertian : Art director
Art director secara teknis adalah koordinator lapangan yang melaksanakan eksekusi atas semua rancangan desain tata artistik/gambar kerja yang menjadi tanggungjawab pekerjaan production designer. Seluruh proses penyediaan material artistik sejak persiapan hingga berlangsungnya perekaman gambar dan suara saat produksi menjadi tanggunghawab seorang art director.
Penyimpangan/perubahan pada saat eksekusi atas rancangan desain tata artistik/gambar kerja minimal harus atas persetujuan production designer atau sutradara terlabih dahulu. Seluruh proses dan hasil kerja seorang art director di bawah kendali/menjadi tanggungjawab production designer.
Pada proyek produksi dengan biaya terbatas, peran art director biasa dipegang langsung oleh production designer. Ia berkonsentrasi pada semua hal yang berhubungan dengan rancangan tata artistik dengan bantuan beberapa orang asisten.
Sistem produksi yang diterapkan di Eropa biasanya diperlukan seorang art director untuk mengeksekusi semua rancangan tata artistik karena seorang production designer berkonsentrasi penuh terhadap tata artistik secara menyeluruh. Production designer menginstruksikan art director dan timnya tentang tata letak seluruh elemen-elemen artistik, baik di dalam set maupun untuk persiapan adegan selanjutnya.
Tugas dan Kewajiban ART DIRECTOR:
Tahap Praproduksi:
1. Menjadi koordinator teknis eksekusi (eksekutor) tata artistik sejak persiapan hingga menjelang dilaksanakannya perekaman gambar dan suara di lokasi yang telah ditentukan.
2. Membuat breakdown dan jadwal kerja khusus bidang tata artistik.
3. Menyiapkan elemen-elemen material tata artistik lebih awal sesuai dengan rancangan gambar kerja dari production designer sebagai kesiapan menjelang shooting.
4. Bersama-sama manajer produksi dan asisten sutradara membuat jadwal shooting.
Tahap Produksi:
1. Menjadi koordinator teknis eksekusi (eksekutor) tata artistik termasuk penanggungjawab penyediaan segenap unsur tata artistik sesuai dengan tahapan proses perekaman gambar dan suara.
2. Mengarahkan pelaksanaan kerja staf tata artistik dan menentukan kualitas hasil akhir sebelum dan selama proses perekaman gambar dan suara.
Hak-hak Art Director:
1. Bersama production designer memilih dan menentukan tim kerja bidang tata artistik yang profesional dan cocok untuk bekerja dalam sebuah produksi film.
2. Art director berhak menolak perubahan bentuk tata artistik yang tidak mendapat persetujuan dari production designer dan sutradara.
SENI (TATA ARTISTIK PART 1)Mendefinisikan Seni
Sebenarnya hingga saat ini belum ditemukan definisi dari SENI. Namun paling tidak ada 3 definisi yang barangkali sedikit mendekati.
1 Seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk menyenangkan
2 Seni, merupakan emosi yang menjelma menjadi suatu ciptaan yang menyenangkan
3 Seni, hasil getaran jiwa dan keselarasan dari perasaan serta fikiran yang mewujudkan sesuatu yang indah.
Coba kita renungkan atas usaha pendefinisian seni di atas. Apakah anda puas ? Tidak! Ahaa….berarti memang terbukti bahwa sangat sulit untuk mendefinisikan kata seni.
Namun, kalau boleh jujur ada sedikit benang merah yang bisa kita ambil, bahwa seni tumbuh dari perasaan yang dalam dan kuat menjadi suatu gagasan atau ide melalui berbagai macam proses berubah menjadi Karya Seni.
Jika kita pilah, hasil karya Seni tersebut bisa berupa :
Seni Rupa, bisa dilihat dan diraba
Seni Suara & Musik, berbentuk bunyi-bunyian
Seni Drama, pementasan
Seni Tari, gerakan
Sesi Sastra, tulisan dan perkataan
Menurut beberapa catatan, Seni bisa digolongkan sebagai berikut :
Liberal Art, dihasilkan oleh orang-orang yang merasa tinggi derajatnya. Umumnya krgiatan mereka melakukan hal-hal yang menyenangkan dan mempelajari ilmu pengetahuan.
Vulgar Art, diperuntukan bagi para budak dengan kegiatan yang dianggap kasar.
Penggolongan lainnya adalah :
Fine Art, kegiatan seni yang dilakukan semata-mata untuk keindahan. Penciptaan suatu karya seni yang berdasarkan kepentingan Estetis, seperti : Seni Tari, Musik, Sastra, Lukis, dan Drama.
Useful Art, disebut juga Applied Art atau Practical Art atau Technical Art yakni suatu cabang seni berdasarkan suatu kegunaan atau keperluan tertentu, seperti : perabotan,kendaraan,perabotan,dll.
Ada juga penggolongan berdasarkan :
Major Art, Nilai yang terkandung dalam hasil karya seni ini besar, untuk menciptakan hasil karya seni ini membutuhkan cita rasa yang tinggi. Contoh seni ini misalnya, Seni Lukis, Musik, Drama.
Minor Art, Nilai yang terkandung dalam seni ini dianggap kecil, tidak dibutuhkan cita rasa tinggi. Bahkan siapa saja bisa melakukan kegiatan ini, misalnya untuk Perabotan, Kerajinan, Pakaian, Hiasan.
Sifat Dasar SENI
Ada lima sifat dasar Seni, yakni :
Individual
Kreatif
Perasaan
Keabadian
Semesta
Kegiatan seni biasanya dilakukan seseorang tertentu, seorang individu yang khusus/khas. Karya seni senantiasa merupakan ciptaan individu, misalnya : Lukisan karya si X, Novel Karanngan si A, dst.
Seni, sebagai suatu rangkaian kegiatan manusia yang selalu menciptakan realita baru, sesuatu yang sebelumnya tidak ada.
Bagi karya seni tidak ada ukuran benar salah menurut pertimbangan akal manusia, karena apa yang diungkapkan seorang seniman melalui karya seninya adalah perasaan.
Seni memiliki sifat yang abadi, suatu karya seni tercipta dan selesai. Realita ini akan langgeng walaupun seniman penciptanya sudah meninggal. Seniman adalah merupakan satu-satunya pemenang dalam perjuangan melawan waktu.
Seni muncul dimana-mana dan tumbuh sepanjang masa, karena masnusia mempunyai perasaan. Seni, semacam bahasa yang dapat mengungkapkan perasaan itu.
Apresiasi Seni
Ada beberapa fungsi apresiasi dalam seni, yakni :
Penikamatan
Penilaian
Empati
Hiburan
Penikmatan suatu hasil karya seni akan menimbulkan rasa puas, kecewa atau tidak meimbulkan rasa apa-apa pada si pengamat.
Proses penilaian berlangsung dalam mencari nilai seni, memahami isi pesan dari karya seni, mengadakan perbandingan-perbandingan sehingga didapatkan suatu kesimpulan.
Pengamat turus serta merasakan suka-duka, pikiran, perasaan, pandangan hidup dan watak yang tercermin dalam karya seni.
Nilai Seni
Kita dapat menilai karya seni dari segi fisik dan psikis. Dari segi fisik antara lain :
Garis
Warna
Bentuk
Nada
Komposisi
Dan dari segi psikis adalah :
Ide
Aspek yang mengilhami
Filosofi
Kejiwaan
Aspek Kreativitas
Tehnik
Kepribadian
Teori Subyektif & Obyektif
Henry Home, Loard Ashley dan Edmund Burke adalah para ahli estetika, mereka adalah satu kelompok orang yang mendukung teori subyektif. Kelompok ini menyatakan bahwa keindahan pada suatu benda sesungguhnya tidak pernah ada karena yang ada hanyalah ungkapan dari perasaan dalam diri seseorang yang mengamati benda-benda tersebut.
Plato, Hegel,dan Benard Bosanquet berpendapat bahwa keindahan adalah sifat yang memang telah melekat dari orang-orang yang mengamati. Ciri-ciri khusus suatu benda yang menjadi indah adalah perimbangan antara bagian dalam benda tersebut indah.
ARSIP KATEGORI
TATA ARTITISTIK (PART 2)
Tata Artistik Televisi adalah bagian dari kru televisi, di beberapa stasiun televisi, Tata Artistik masuk ke dalam Departemen Artistik atau Art Departement. Di dalam departemen ini terbagi atas: Unit Dekorasi, Unit Properti, Unit Grafika, serta Unit Tata Rias dan Busana. Namun di beberapa stasiun tv di Indonesia tidak selamanya seperti ini, misalnya unit grafika (grafis) di bebrapa stasiun tv justru bertanggung jawab pada post production manager.
Sebenarnya apa yang menjadi tanggung jawab seorang penata artistik adalah semua benda yang dilihat penonton saat menyaksikan sebuah film atau tayangan sebuah acara. Pembuatan set, atau setting dari sebuah adegan menjadi tanggung jawab penata artistik
Sedikit berbeda dengan penata artistik televisi, seorang art director dalam struktur perfilman, bekerja di bawah pruction designer secara langsung, dan di atas set designer dan berada dalam level yang sama dengan set decorator. Kewajiban mereka yang terbesar adalah berbagai aspek administratif dalam art department, seperti pembagian tugas pada tiap personel, penyiapan bujet dan scheduling dan juga mengatur dan menjaga quality control. Biasanya juga mereka bekerjasama dengan bagian yang lain, terutama bagian konstruksi, tak heran karena tugasnya dalam membuat set dari sebuah adegan. Tugasnya bisa dibagi dua yaitu, pre produksi dan saat produksi.
Planning Meeting
Dalam pertemuan perencanaan program televisi atau planning meeting, produser memaparkan konsep acara yang akan dibuat. Dalam ha ini produser didampingi oleh sutradara atau pengarah acara televisi. Atas penjelasan ini, piñata artistk menguraikan rencana tata artistic untuk mendukung acara tersebut, uraian ini dipaparkan dalam bentuk floor plan. Berikutnya, masing-masing departemen mempelajari kembali apa-apa yang harus disiapkan. Kebutuhan set dekorasi, property,serta grafika adalah hal-hal yang sangat serius diperhitungkan secara detail oleh piñata artistic.
Production Meeting
Dalam pertemuan ini, pengarah acara bertindak memimpin acara meeting produksi. Masing-masing penangung jawab tim memaparkan tugas yang akan dilakukan secara lengkap, ini penting agar departemen lainnya juga memahami konsep acara secara keseluruhan. Dalam meeting produksi, peñata artistik sudah harus mengajukan anggaran yang diperlukan dalam tata artistik.
Technical Meeting
Ini merupakan pertemuan terakhir, dimana masalah teknis dibahas. Segala kebutuhan produksi harus selesai dilakukan alias segala sesuatunya ready to use.
Pre production.
· Melakukan bedah skenario. Ini untuk mengetahui semua set yang diperlukan untuk semua adegan yang termasuk dalam sebuah film, Jadi setiap adegan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan (misal berbicara di sebuah bandara udara), maka art director harus mulai membuat list set apa saja yang diperlukan.
· Merinci apa saja yang dibutuhkan. Jika sudah tahu set apa saja yang dibutuhkan dalam membuat sebuah film, maka ia sudah dapat memulai membuat checklist benda-benda apa saja yang dibutuhkan. Tak hanya properti yagn kecil sebagai pemanis dari sebuah ruangan, namun juga set panggung misalnya atau apa saja yang membutuhkan konstruksi, di sini jika merupakan produksi besar, art director bisa bekerja sama dengan bagain konstruksi. Bahkan di beberapa produksi film, make up sampai wardrobe bisa menjadi salah satu tanggung jawab seorang art director untuk menyiapkannya. Misalnya saja, setting dari sebuah adegan adalah di tahun 1942 saat perang dunia kedua masih berkecamuk, ia harus dapat mencari properti benda-benda yang mewakili tahun tersebut sampai ke pakaian yang akan dikenakan oleh tokoh-tokohnya.
· Merinci budget yang dibutuhkan. Tentu saja setelah merinci apa saja yang dibutuhkan, ia juga perlu merinci bujet yang harus dikeluarkan, jika memang bujet terbatas, maka denagn sendirinya ia harus pintar-pintar membagi bujet sesuai kebutuhan. Semakin ia pandai membuat set yang sesuai dengan aslinya dengan bujet yang standar, maka namanya pun akan semakin dikenal.
Production
Film telah dimulai pembuatannya, maka tiap scene pun art director perlu ada dan berada di dekat sutradara untuk memastikan gambar yang diambil sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan skenaro dan dalam tampakkan gambarnya pun terlihat nyata. Bisa saja ia ikut terlibat langsung, misalnya saja membetulkan letak set atau properti yang dirasa tak pas di adegan yang dimaksud. Kegiatan ini terus diikuti oleh art director, mulai dari bongkar pasang set, sampai ke penataan set sepanjang pengambilan gambar masih berlangsung.
TATA ARTITISTIK (PART 3)
Komposisi
Memahami komposisi dalam tata artistik adalah suatu keharusan, karena komposisi adalah suatu unsur yang sangat penting dalam penciptaan karya seni. Secara sederhana komposisi diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam objek, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap. Jadi, pengetahuan tentang komposisi akan berguna untuk mendapatkan keseimbangan pandangan yang harmonis. Sederhananya, komposisi adalah salah satu istilah untuk mendapatkan keseimbangan bentuk.
Golden Section
Istilah golden section biasanya digunakan untuk menentukan proporsi yang tepat antara panjang serta lebar pada empat persegi panjang. Teori ini sebenarnya merupakan temuan bangsa Yunani Kuno yang digunakan selama berabad-abad.
Contoh golden Section yang baik misalnya perbandingan ukuran 5 X 3, dimana 5 untuk panjang dan 3 untuk lebar. Perbandingan lebar dan panjang yang lebih besar atau lebih kecil dari angka ini biasanya akan membuat bentuk lebih kurus atau memanjang sehingga terlihat kurang kokoh atau kurang seimbang.
Balance
Balance atau keseimbang merupakan kesamaan unsure-unsur yang berlawanan atau bertentangan. Walaupun kelihatan bertentangan, dalam sebuah karya seni sebetulnya saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Jadi, unsur-unsur yang bertentangan tidak perlu menggunakan bentuk yang sama, karena yang tidak sama juga dapat menghadirkan keseimbangan yang menarik dengan syarat terdapat kesamaan antara nilai masing-masing.
Harmonic
Harmoni atau keselarasan juga harus diperhatikan, takni dengan memadu unsur-unsur : Garis, Bidang, Bentuk, Warna, Nada, Rasa, dan Komposisi.
Dengan demikian, setiap unsur dari suatu karya seni adalah perlu bagi karya seni itu sendiri. Setiap unsur harus memerlukan, menanggapi dan memunculkan keselarasan bentuk.
Ritme
Dalam karya seni, Irama terbentuk karena pengulangan atau repetition dan gerakan atau movement. Paling tidak, ada tiga hal yang menjadikan terjadinya ritme atau irama:
1 Pengulangan bidang dan bentuk atau garis dengan jarak dan bentuk yang sama
2 Perbedaan ukuran/bentuk yang teratur dan berkelanjutan
3 Perbedaan jarak dan ruang yang terus menerus antara bentuk dan bidang yang selaras dalam gerak.
Kontras
Kontras adalah perbedaan keadaan yang satu dengan yang lainnya secara mencolok atau berlebihan. Misalnya perbedaan tinggi rendah suatu obyek, vertical horizontal garis. Susunan warna yang bertentangan juga bisa menimbulkan suatu kontras. Intinya, kontras dibutuhkan untuk memberikan variasi pada penonton (kalau dalam hal ini film & tv) agar tidak menimbulkan kebosanan.
Penyimpangan/perubahan pada saat eksekusi atas rancangan desain tata artistik/gambar kerja minimal harus atas persetujuan production designer atau sutradara terlabih dahulu. Seluruh proses dan hasil kerja seorang art director di bawah kendali/menjadi tanggungjawab production designer.
Pada proyek produksi dengan biaya terbatas, peran art director biasa dipegang langsung oleh production designer. Ia berkonsentrasi pada semua hal yang berhubungan dengan rancangan tata artistik dengan bantuan beberapa orang asisten.
Sistem produksi yang diterapkan di Eropa biasanya diperlukan seorang art director untuk mengeksekusi semua rancangan tata artistik karena seorang production designer berkonsentrasi penuh terhadap tata artistik secara menyeluruh. Production designer menginstruksikan art director dan timnya tentang tata letak seluruh elemen-elemen artistik, baik di dalam set maupun untuk persiapan adegan selanjutnya.
Tugas dan Kewajiban ART DIRECTOR:
Tahap Praproduksi:
1. Menjadi koordinator teknis eksekusi (eksekutor) tata artistik sejak persiapan hingga menjelang dilaksanakannya perekaman gambar dan suara di lokasi yang telah ditentukan.
2. Membuat breakdown dan jadwal kerja khusus bidang tata artistik.
3. Menyiapkan elemen-elemen material tata artistik lebih awal sesuai dengan rancangan gambar kerja dari production designer sebagai kesiapan menjelang shooting.
4. Bersama-sama manajer produksi dan asisten sutradara membuat jadwal shooting.
Tahap Produksi:
1. Menjadi koordinator teknis eksekusi (eksekutor) tata artistik termasuk penanggungjawab penyediaan segenap unsur tata artistik sesuai dengan tahapan proses perekaman gambar dan suara.
2. Mengarahkan pelaksanaan kerja staf tata artistik dan menentukan kualitas hasil akhir sebelum dan selama proses perekaman gambar dan suara.
Hak-hak Art Director:
1. Bersama production designer memilih dan menentukan tim kerja bidang tata artistik yang profesional dan cocok untuk bekerja dalam sebuah produksi film.
2. Art director berhak menolak perubahan bentuk tata artistik yang tidak mendapat persetujuan dari production designer dan sutradara.
SENI (TATA ARTISTIK PART 1)Mendefinisikan Seni
Sebenarnya hingga saat ini belum ditemukan definisi dari SENI. Namun paling tidak ada 3 definisi yang barangkali sedikit mendekati.
1 Seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk menyenangkan
2 Seni, merupakan emosi yang menjelma menjadi suatu ciptaan yang menyenangkan
3 Seni, hasil getaran jiwa dan keselarasan dari perasaan serta fikiran yang mewujudkan sesuatu yang indah.
Coba kita renungkan atas usaha pendefinisian seni di atas. Apakah anda puas ? Tidak! Ahaa….berarti memang terbukti bahwa sangat sulit untuk mendefinisikan kata seni.
Namun, kalau boleh jujur ada sedikit benang merah yang bisa kita ambil, bahwa seni tumbuh dari perasaan yang dalam dan kuat menjadi suatu gagasan atau ide melalui berbagai macam proses berubah menjadi Karya Seni.
Jika kita pilah, hasil karya Seni tersebut bisa berupa :
Seni Rupa, bisa dilihat dan diraba
Seni Suara & Musik, berbentuk bunyi-bunyian
Seni Drama, pementasan
Seni Tari, gerakan
Sesi Sastra, tulisan dan perkataan
Menurut beberapa catatan, Seni bisa digolongkan sebagai berikut :
Liberal Art, dihasilkan oleh orang-orang yang merasa tinggi derajatnya. Umumnya krgiatan mereka melakukan hal-hal yang menyenangkan dan mempelajari ilmu pengetahuan.
Vulgar Art, diperuntukan bagi para budak dengan kegiatan yang dianggap kasar.
Penggolongan lainnya adalah :
Fine Art, kegiatan seni yang dilakukan semata-mata untuk keindahan. Penciptaan suatu karya seni yang berdasarkan kepentingan Estetis, seperti : Seni Tari, Musik, Sastra, Lukis, dan Drama.
Useful Art, disebut juga Applied Art atau Practical Art atau Technical Art yakni suatu cabang seni berdasarkan suatu kegunaan atau keperluan tertentu, seperti : perabotan,kendaraan,perabotan,dll.
Ada juga penggolongan berdasarkan :
Major Art, Nilai yang terkandung dalam hasil karya seni ini besar, untuk menciptakan hasil karya seni ini membutuhkan cita rasa yang tinggi. Contoh seni ini misalnya, Seni Lukis, Musik, Drama.
Minor Art, Nilai yang terkandung dalam seni ini dianggap kecil, tidak dibutuhkan cita rasa tinggi. Bahkan siapa saja bisa melakukan kegiatan ini, misalnya untuk Perabotan, Kerajinan, Pakaian, Hiasan.
Sifat Dasar SENI
Ada lima sifat dasar Seni, yakni :
Individual
Kreatif
Perasaan
Keabadian
Semesta
Kegiatan seni biasanya dilakukan seseorang tertentu, seorang individu yang khusus/khas. Karya seni senantiasa merupakan ciptaan individu, misalnya : Lukisan karya si X, Novel Karanngan si A, dst.
Seni, sebagai suatu rangkaian kegiatan manusia yang selalu menciptakan realita baru, sesuatu yang sebelumnya tidak ada.
Bagi karya seni tidak ada ukuran benar salah menurut pertimbangan akal manusia, karena apa yang diungkapkan seorang seniman melalui karya seninya adalah perasaan.
Seni memiliki sifat yang abadi, suatu karya seni tercipta dan selesai. Realita ini akan langgeng walaupun seniman penciptanya sudah meninggal. Seniman adalah merupakan satu-satunya pemenang dalam perjuangan melawan waktu.
Seni muncul dimana-mana dan tumbuh sepanjang masa, karena masnusia mempunyai perasaan. Seni, semacam bahasa yang dapat mengungkapkan perasaan itu.
Apresiasi Seni
Ada beberapa fungsi apresiasi dalam seni, yakni :
Penikamatan
Penilaian
Empati
Hiburan
Penikmatan suatu hasil karya seni akan menimbulkan rasa puas, kecewa atau tidak meimbulkan rasa apa-apa pada si pengamat.
Proses penilaian berlangsung dalam mencari nilai seni, memahami isi pesan dari karya seni, mengadakan perbandingan-perbandingan sehingga didapatkan suatu kesimpulan.
Pengamat turus serta merasakan suka-duka, pikiran, perasaan, pandangan hidup dan watak yang tercermin dalam karya seni.
Nilai Seni
Kita dapat menilai karya seni dari segi fisik dan psikis. Dari segi fisik antara lain :
Garis
Warna
Bentuk
Nada
Komposisi
Dan dari segi psikis adalah :
Ide
Aspek yang mengilhami
Filosofi
Kejiwaan
Aspek Kreativitas
Tehnik
Kepribadian
Teori Subyektif & Obyektif
Henry Home, Loard Ashley dan Edmund Burke adalah para ahli estetika, mereka adalah satu kelompok orang yang mendukung teori subyektif. Kelompok ini menyatakan bahwa keindahan pada suatu benda sesungguhnya tidak pernah ada karena yang ada hanyalah ungkapan dari perasaan dalam diri seseorang yang mengamati benda-benda tersebut.
Plato, Hegel,dan Benard Bosanquet berpendapat bahwa keindahan adalah sifat yang memang telah melekat dari orang-orang yang mengamati. Ciri-ciri khusus suatu benda yang menjadi indah adalah perimbangan antara bagian dalam benda tersebut indah.
ARSIP KATEGORI
TATA ARTITISTIK (PART 2)
Tata Artistik Televisi adalah bagian dari kru televisi, di beberapa stasiun televisi, Tata Artistik masuk ke dalam Departemen Artistik atau Art Departement. Di dalam departemen ini terbagi atas: Unit Dekorasi, Unit Properti, Unit Grafika, serta Unit Tata Rias dan Busana. Namun di beberapa stasiun tv di Indonesia tidak selamanya seperti ini, misalnya unit grafika (grafis) di bebrapa stasiun tv justru bertanggung jawab pada post production manager.
Sebenarnya apa yang menjadi tanggung jawab seorang penata artistik adalah semua benda yang dilihat penonton saat menyaksikan sebuah film atau tayangan sebuah acara. Pembuatan set, atau setting dari sebuah adegan menjadi tanggung jawab penata artistik
Sedikit berbeda dengan penata artistik televisi, seorang art director dalam struktur perfilman, bekerja di bawah pruction designer secara langsung, dan di atas set designer dan berada dalam level yang sama dengan set decorator. Kewajiban mereka yang terbesar adalah berbagai aspek administratif dalam art department, seperti pembagian tugas pada tiap personel, penyiapan bujet dan scheduling dan juga mengatur dan menjaga quality control. Biasanya juga mereka bekerjasama dengan bagian yang lain, terutama bagian konstruksi, tak heran karena tugasnya dalam membuat set dari sebuah adegan. Tugasnya bisa dibagi dua yaitu, pre produksi dan saat produksi.
Planning Meeting
Dalam pertemuan perencanaan program televisi atau planning meeting, produser memaparkan konsep acara yang akan dibuat. Dalam ha ini produser didampingi oleh sutradara atau pengarah acara televisi. Atas penjelasan ini, piñata artistk menguraikan rencana tata artistic untuk mendukung acara tersebut, uraian ini dipaparkan dalam bentuk floor plan. Berikutnya, masing-masing departemen mempelajari kembali apa-apa yang harus disiapkan. Kebutuhan set dekorasi, property,serta grafika adalah hal-hal yang sangat serius diperhitungkan secara detail oleh piñata artistic.
Production Meeting
Dalam pertemuan ini, pengarah acara bertindak memimpin acara meeting produksi. Masing-masing penangung jawab tim memaparkan tugas yang akan dilakukan secara lengkap, ini penting agar departemen lainnya juga memahami konsep acara secara keseluruhan. Dalam meeting produksi, peñata artistik sudah harus mengajukan anggaran yang diperlukan dalam tata artistik.
Technical Meeting
Ini merupakan pertemuan terakhir, dimana masalah teknis dibahas. Segala kebutuhan produksi harus selesai dilakukan alias segala sesuatunya ready to use.
Pre production.
· Melakukan bedah skenario. Ini untuk mengetahui semua set yang diperlukan untuk semua adegan yang termasuk dalam sebuah film, Jadi setiap adegan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan (misal berbicara di sebuah bandara udara), maka art director harus mulai membuat list set apa saja yang diperlukan.
· Merinci apa saja yang dibutuhkan. Jika sudah tahu set apa saja yang dibutuhkan dalam membuat sebuah film, maka ia sudah dapat memulai membuat checklist benda-benda apa saja yang dibutuhkan. Tak hanya properti yagn kecil sebagai pemanis dari sebuah ruangan, namun juga set panggung misalnya atau apa saja yang membutuhkan konstruksi, di sini jika merupakan produksi besar, art director bisa bekerja sama dengan bagain konstruksi. Bahkan di beberapa produksi film, make up sampai wardrobe bisa menjadi salah satu tanggung jawab seorang art director untuk menyiapkannya. Misalnya saja, setting dari sebuah adegan adalah di tahun 1942 saat perang dunia kedua masih berkecamuk, ia harus dapat mencari properti benda-benda yang mewakili tahun tersebut sampai ke pakaian yang akan dikenakan oleh tokoh-tokohnya.
· Merinci budget yang dibutuhkan. Tentu saja setelah merinci apa saja yang dibutuhkan, ia juga perlu merinci bujet yang harus dikeluarkan, jika memang bujet terbatas, maka denagn sendirinya ia harus pintar-pintar membagi bujet sesuai kebutuhan. Semakin ia pandai membuat set yang sesuai dengan aslinya dengan bujet yang standar, maka namanya pun akan semakin dikenal.
Production
Film telah dimulai pembuatannya, maka tiap scene pun art director perlu ada dan berada di dekat sutradara untuk memastikan gambar yang diambil sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan skenaro dan dalam tampakkan gambarnya pun terlihat nyata. Bisa saja ia ikut terlibat langsung, misalnya saja membetulkan letak set atau properti yang dirasa tak pas di adegan yang dimaksud. Kegiatan ini terus diikuti oleh art director, mulai dari bongkar pasang set, sampai ke penataan set sepanjang pengambilan gambar masih berlangsung.
TATA ARTITISTIK (PART 3)
Komposisi
Memahami komposisi dalam tata artistik adalah suatu keharusan, karena komposisi adalah suatu unsur yang sangat penting dalam penciptaan karya seni. Secara sederhana komposisi diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam objek, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap. Jadi, pengetahuan tentang komposisi akan berguna untuk mendapatkan keseimbangan pandangan yang harmonis. Sederhananya, komposisi adalah salah satu istilah untuk mendapatkan keseimbangan bentuk.
Golden Section
Istilah golden section biasanya digunakan untuk menentukan proporsi yang tepat antara panjang serta lebar pada empat persegi panjang. Teori ini sebenarnya merupakan temuan bangsa Yunani Kuno yang digunakan selama berabad-abad.
Contoh golden Section yang baik misalnya perbandingan ukuran 5 X 3, dimana 5 untuk panjang dan 3 untuk lebar. Perbandingan lebar dan panjang yang lebih besar atau lebih kecil dari angka ini biasanya akan membuat bentuk lebih kurus atau memanjang sehingga terlihat kurang kokoh atau kurang seimbang.
Balance
Balance atau keseimbang merupakan kesamaan unsure-unsur yang berlawanan atau bertentangan. Walaupun kelihatan bertentangan, dalam sebuah karya seni sebetulnya saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Jadi, unsur-unsur yang bertentangan tidak perlu menggunakan bentuk yang sama, karena yang tidak sama juga dapat menghadirkan keseimbangan yang menarik dengan syarat terdapat kesamaan antara nilai masing-masing.
Harmonic
Harmoni atau keselarasan juga harus diperhatikan, takni dengan memadu unsur-unsur : Garis, Bidang, Bentuk, Warna, Nada, Rasa, dan Komposisi.
Dengan demikian, setiap unsur dari suatu karya seni adalah perlu bagi karya seni itu sendiri. Setiap unsur harus memerlukan, menanggapi dan memunculkan keselarasan bentuk.
Ritme
Dalam karya seni, Irama terbentuk karena pengulangan atau repetition dan gerakan atau movement. Paling tidak, ada tiga hal yang menjadikan terjadinya ritme atau irama:
1 Pengulangan bidang dan bentuk atau garis dengan jarak dan bentuk yang sama
2 Perbedaan ukuran/bentuk yang teratur dan berkelanjutan
3 Perbedaan jarak dan ruang yang terus menerus antara bentuk dan bidang yang selaras dalam gerak.
Kontras
Kontras adalah perbedaan keadaan yang satu dengan yang lainnya secara mencolok atau berlebihan. Misalnya perbedaan tinggi rendah suatu obyek, vertical horizontal garis. Susunan warna yang bertentangan juga bisa menimbulkan suatu kontras. Intinya, kontras dibutuhkan untuk memberikan variasi pada penonton (kalau dalam hal ini film & tv) agar tidak menimbulkan kebosanan.
No comments:
Post a Comment