ZOE Production

Nama alamat nomor telephone dan Whatsupp

Showing posts with label TEHNIK. Show all posts
Showing posts with label TEHNIK. Show all posts

Wednesday, January 29, 2020

https://www.youtube.com/watch?v=ZJvsPP0ONeY

7 Tahap Cara Membuat Video Company Profile Yang Efektif

Untuk anda yang mempunyai usaha baik besar maupun kecil tentu sangat ingin jika usahanya berkembang dengan pesat dan menghasilkan pendapatan yang melimpah. Selain mempunyai produk unggulan, faktor yang sangat penting dalam menjalankan bisnis atau usaha adalah promosi.
Kenapa promosi?
Begini, coba bayangkan jika anda akan berjualan produk fashion dan aksesoris. Untuk memperkenalkan produk anda kepada calon calon pembeli anda mutlak harus melalukan promosi. Karena dengan berpromosi maka calon customer mengetahui keunggulan produk yang akan dibeli. 

Lalu, apa hubungannya dengan video company profile?

Anda mungkin pernah mendengar bahwa orang lebih suka menonton daripada membaca, kenapa? Karena mungkin  dengan menonton orang merasa lebih terhibur. 

Inilah pointnya kenapa perlu membuat company profile dalam bentuk video. Melalui video inilah anda dapat menyampaikan visi dan misi serta ide ide anda kepada calon customer atau calon klien anda. Video company profile dapat dibuat dengan berbagai design dan tampilan yang disesuaikan dengan karakteristik dan jenis bisnis atau usaha anda.

Durasi video company profile sebaiknya tidak  terlalu lama sekitar 3-7 menit saja. Durasi yang terlalu lama akan terasa membosankan bagi yang melihatnya. Untuk mengatasinya cobalah membuat point point penting keunggulan atau hal yang akan menjadi ciri khas dari bisnis anda.

Tahapan membuat video company profile
Berikut ini tahapan selengkapnya dalam membuat video company profile 

1. Membuat Storyline


Storyline adalah inti dari sebuah naskah yang diambil dari gagasan utama tersebut yang dibuat seperti alur cerita. Secara sederhana storyline dapat dikatakan sebagai rangkaian cerita sebuah video dari awal hingga akhir dalam bentuk point cerita

2. Membuat Storyboard


Storyboard adalah visualisasi dari storyline yang berupa rangkaian gambar gambar sketsa yang menggambarkan secara utuh sebuah proyek video seperti TVC / iklan televisi, company profile, dll. Dahulu storyboard dibuat dalam sketsa hitam putih, namun seiring perkembangan jaman sekarang banyak orang yang membuat storyboard sudah full color bahkan ada yang membuat storyboard dalam bentuk animasi untuk lebih memperjelas hasil akhir dari sebuah proyek video.

3. Membuat Budget Produksi


Langkah selanjutnya adalah membuat budget produksi. Tahap inilah yang paling penting karena semua yang terlibat dalam produksi harus tercantum dan tidak boleh terlewat satupun. Budget produksi ini dapat dikelompokan sebagai berikut : 
  • Pra produksi
    • Biaya survey dan riset
    • Biaya pembuatan storyboard
  • Produksi
    • Biaya talent atau cast
    • Biaya peralatan
    • Biaya kru
    • Biaya akomodasi dan transportasi
    • Biaya meal
    • Biaya lain lain dan tak terduga
  • Paska produksi
    • Biaya editing berikut revisi
    • Biaya pembuatan jingle

4. Shooting Days

Pada tahap shooting ada beberapa point penting yang sebaiknya jangan diabaikan karena akan berpengaruh terhadap hasil produksi video, antara lain continuity  dari setiap scene yang ada dalam storyboard, audio testimoni, angle dari reka adegan dan lighting. Ada baiknya shooting company profile lebih dari 1 hari, minimal 2 hari atau idealnya 3 hari kerja. Untuk 2 hari shooting dapat dipakai 1 hari untuk shooting testimoni dan 1 hari lagi untuk shooting stock shoot. Sebelum shooting berakhir sebaiknya lakukan cek ulang scene yang telah selesai untuk menghindari kekurangan stock atau gambar rusak. 

5. Editing


Editing sebuah proyek video dapat diibaratkan sebagai sebuah tahap untuk menyempurnakan dan menjahit scene menjadi sebuah video yang utuh sesuai dengan storyboard. Untuk menjalankan editing dapat menggunakan software editing yang banyak tersedia seperti : Final Cut Pro, Adobe Premiere, Edius, Corel Video Studio, dll.  

6. Revisi


Setelah proses editing selesai, bukan berarti rangkaian pembuatan video selesai. Masih ada tahap revisi yang berarti kita harus menunggu apakah video yang kita buat sudah sesuai dengan kemauan klien atau belum dan apabila hasil editing tersebut di revisi maka revisi yang akan dilakukan sebaiknya sudah disepakati bersama antara pihak produksi dan pihak klien tentang berapa kali revisi, maksimal revisi biasanya 2 kali. 

7. Done


Akhirnya inilah tahap terakhir yang ditunggu tunggu dari sebuah proyek pembuatan video company profile. Setelah dinyatakan Done! atau selesai maka berakhir rangkaian pembuatan video company profile tersebut.

Demikian artikel tentang pembuatan video company profile semoga berguna untuk semua. Jika ada pembaca yang ingin membuat video company profile silahkan menghubungi saya di email lambanghadisukonco@gmail.com atau telepon di 0818179233

Tuesday, February 5, 2019

Pada saat ini hampir semua kamera DSLR dilengkapi dengan beberapa pilihan cara kamera melakukan autofokus (autofocus mode). Memotret vas bunga yang diam diatas meja tentu membutuhkan cara autofokus yang berbeda dengan memotret pemain sepak bola.
Dahulu, lensa pada kamera memerlukan pengaturan fokus secara manual. Untuk mencari fokus, kita harus memutar ring fokus pada lensa dan melihat efeknya di jendela bidik untuk mendapatkan gambar yang paling tajam menurut penilaian kita. Kemudian ditemukanlah teknologi auto fokus yang memudahkan kita dalam memotret. Dengan AF (Auto Focus), kamera secara otomatis menggerakkan elemen lensa untuk mendapat hasil terbaik, dalam waktu yang cukup singkat. 
Mode fokus kamera digunakan sesuai dengan kondisi pemotretan dan gerakan obyek.  AF tentu saja sangat membantu, tapi dalam kondisi cahaya yang buruk manual fokus bisa menolong. Pada kamera Nikon, hanya kamera SLR dengan fitur AF motor yang dapat auto focus dengan lensa AF non motor (lensa tipe AF atau AF-D). Sedangkan kamera entry level seperti Nikon D3100, D3200, D5100, D5200 tidak akan dapat fokus otomatis tanpa lensa tipe AF-S.
tombol pada kamera dslr nikon dan canon
tombol pada kamera dslr nikon dan canon

Pada kamera SLR Canon EOS bisa dibilang tidak ada batasan AF seperti di Nikon karena modul auto focus-nya sudah ditanam di lensa. Tapi kekurangan canon adalah hanya memungkinkan lensa auto focus tipe EF-S berfungsi pada kamera tipe APS-C, harus digunakan lensa EF untuk kamera full frame-nya. Sedangkan Nikon tidak peduli jenis lensa AF, AF-D dan AF-S, DX atau pun bukan dapat digunakan di kamera APS-C atau 35mm full frame dan sebaliknya dengan limitasi. Mengenai perbedaan APS-C atau DX dan full frame FX ini dan kode/simbol lensa dibahas di artikel lain. Berikut ini kita bahas mode AF atau fokus otomatis satu persatu.

1. Nikon Single AF (AF-S), Canon One Shoot AF

AF-S yang dimaksud di sini adalah mode fokus, bukan tipe lensa Nikon. Pada Single AF fotografer menentukan lokasi fokus yang diinginkan dengan memindahkan titik fokus kemudian menekan tombol shutter setengah. Biasanya fotografer menggunakan aperture/bukaan besar misalnya f/2.8 yang dikombinasikan dengan mode ini untuk menghasikan foto bokeh atau pemotretan portrait. Mode AF-S sangat direkomendasikan untuk semua situasi yang tidak memfoto obyek yang bergerak cepat karena fotografer diharap dapat menentukan titik fokus yang tepat.
titik fokus kamera canon
tampilan pemilihan titik fokus secara manual pada kamera dslr canon

2. Nikon Continuous AF (AF-C), Canon AI Servo

Mode ini khusus untuk menangani obyek foto yang bergerak seperti anak-anak yang sedang bermain, foto human interest dengan manusia yang aktif bergerak, mobil balap atau olahraga cepat lainnya juga termasuk burung terbang atau hewan liar. Fotografer cukup sekali menentukan obyek fotonya dan fokus dengan menekan tombol shutter setengah alias half pressed, selanjutnya cukup mengarahkan kamera agar tetap dapat otomatis mengikuti gerakan dari obyek foto.
Jika obyek foto bergerak cepat dan kamera dapat fokus dengan tepat maka dapat dihasilkan foto dengan background atau latar kabur yang terarah/motion blur. Efek seperti ini sangat penting untuk fotografi olahraga. Keefektifan dari fokus seperti ini juga dipengaruhi oleh sistem fokus kamera; Semakin canggih kamera yang digunakan, semakin akurat tracking-nya.
canon ai servo
tampilan pemilihan mode auto focus pada kamera dslr canon

3. Nikon Automatic AF (AF-A), Canon AI Focus

Mode ini akan memberikan keputusan pada kamera apakah akan menggunakan AF-S atau AF-C seperti yang dijelaskan di atas. Kamera akan memutuskan hal ini berdasarkan gerakan obyek foto yang ditangkapnya.
nikon focus mode
tampilan pada pemilihan mode auto focus kamera dslr nikon

4. Nikon Manual Focus (MF), Canon Manual Focus

Pada situasi tertentu, misalnya kurang cahaya atau obyek foto terlalu datar atau teksturnya terlalu mulus, kamera dapat tidak mampu mengunci fokus atau fokus ke obyek yang salah. Kita dapat mengaktifkan AF assist, menggunakan flash untuk mengatasi hal ini atau menambahkan cahaya bantu lainnya seperti dari lampu atau reflektor. Flash tambahan seperti Nikon SB-800 atau SB-900 memiliki AF assist yang sangat dapat diandalkan, dalam situasi gelap sekalipun. Tetapi bila tidak memungkinkan maka gunakan manual fokus.
manual fokus canon
auto focus dan manual focus switch pada kamera dslr canon

Fokus seperti ini cukup menyulitkan terlebih pada lensa tele; Untuk membantu mempermudah manual fokus maka gunakan diafragma atau aperture kecil f/4, f/5.6 atau lebih kecil lagi dan gunakan live view jika mungkin. Semua lensa AF bisa diset menjadi manual fokus, tetapi tidak sebaliknya. Lensa manual tidak akan pernah bisa auto focus dan belum tentu didukung oleh kamera untuk metering dan indikator fokusnya. Sedangkan bila kita memanualkan sebuah lensa AF kita tetap dapat melihat indikator fokus atau tidaknya obyek yang kita pilih menurut kamera.
Auto focus kamera tingkat lanjut biasanya juga menawarkan pilihan jumlah titik fokus yang aktif. Pilihan standar adalah tidak mengaktifkan semua titik fokus kamera tapi hanya sekelompok bagian pada frame, biasanya di tengah dan dalam kebanyakan situasi sangat dapat diandalkan. Hanya pada mode AF-C saja direkomendasikan pengaktifan semua titik fokus pada pemotretan tracking obyek bergerak, agar dapat mengantisipasi gerakan obyek foto yang tak biasa.

Tuesday, January 22, 2019

Shutter speed atau sering disebut dengan kecepatan rana merupakan salah satu dari 3 fungsi dasar pencahayaan pada kamera. Aperture/bukaan, kecepatan film/ISO, dan shutter speed / kecepatan rana bekerja sama dalam menyesuaikan seberapa banyak cahaya yang ditangkap oleh sensor/film dan bagaimana cahaya tersebut direkam. Lebih mudahnya, shutter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula.
Shutter speed merupakan salah satu kontrol penting yang mendasar pada kamera. shutter speed mengatur lama waktunya diafragma/rana terbuka. Dengan kata lain mengatur lama waktunya sensor digital atau film terkena cahaya. Shutter speed diukur dalam detik dan settingnya adalah kelipatan 2. Misalnya sebagai berikut : 1/2000 detik (sangat cepat), 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 4 dan 8 detik (sangat lambat). Bahkan kamera modern sekarang shutter speed ada yang sangat lambat sampai 30 detik dan ada juga fitur bulb yaitu rana akan terbuka terus sesuai kemauan kita (membuka dan menutup secara manual). Selain itu juga dilengkapi fitur pilihan 1/2 atau 1/3 stop sehingga memungkinkan kita untuk merapatkan setiap kenaikan shutter speed.
Shutter speed mempunyai efek lain selain dari fungsi utama tersebut. Semakin cepat kecepatan yang kita pakai, maka efek freezing-nya semakin kuat (membekukan gerakan). Semakin lambat kecepatannya, efek dinamisnya yang akan muncul.

Untuk lebih mudah dalam memahami kecepatan rana, berikut adalah beberapa ilustrasi yang dapat membantu:

Setting shutter speed sebesar 500 dalam kamera anda berarti rentang waktu sebanyak 1/500 (seperlimaratus) detik. Ya, sesingkat dan sekilat itu. Sementara untuk waktu eksposur sebanyak 15 detik, kamu akan melihat tulisan seperti ini: 15’’
Setting shutter speed di kamera anda biasanya dalam kelipatan 2, jadi kita akan melihat deretan seperti ini: 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30 dst. Kini hampir semua kamera juga mengijinkan setting 1/3 stop, jadi kurang lebih pergerakan shutter speed yang lebih rapat; 1/500, 1/400, 1/320, 1/250, 1/200, 1/160 … dst.
shutter speed kecepatan rana camera
foto layar pengaturan kamera dslr canon dengan mode shutter speed priority (Tv)

Untuk menghasilkan video/foto yang tajam, gunakan shutter speed yang aman. Aturan aman dalam kebanyakan kondisi adalah setting shutter speed 1/60 atau lebih cepat, sehingga video/foto yang dihasilkan akan tajam dan aman dari hasil video/foto yang berbayang (blur/ tidak fokus). Kita bisa mengakali batas aman ini dengan tripod atau menggunakan fitur Image Stabilization.
Batas shutter speed yang aman lainnya adalah: shutter speed kita harus lebih besar dari panjang lensa kita. Jadi kalau kita memakai lensa 50mm, gunakan shutter minimal 1/60 detik. Jika kita memakai lensa 17mm, gunakan shutter speed 1/30 det.
ilustrasi shutter speed kecepatan rana
contoh ilustrasi angka shutter speed untuk membekukan gerakan dan membuat kabur gerakan

Shutter speed untuk membekukan gerakan. Gunakan shutter speed setinggi mungkin yang bisa dicapai untuk membekukan gerakan. Semakin cepat obyek bergerak yang ingin kita bekukan dalam video/foto, akan semakin cepat shutter speed yang dibutuhkan. Untuk membekukan gerakan burung yang terbang misalnya, gunakan mode Shutter Priority (Simbol huruf TV/S) dan set shutter speed di angka 1/1000 detik (idealnya ISO diset ke opsi auto) supaya hasilnya tajam. Jika kamu perhatikan, video/fotografer olahraga sering menggunakan mode Tv/S ini.
diagram kecepatan kamera shutter speed
contoh ilustrasi shutter speed untuk membekukan (freezing) air mancur

Blur yang disengaja – shutter speed untuk menunjukkan efek gerakan. Ketika memotret benda bergerak, kita bisa secara sengaja melambatkan shutter speed kita untuk menunjukkan efek pergerakan. Pastikan kamu mengikutkan minimal satu obyek diam sebagai jangkar video/foto tersebut.
foto panning
contoh foto dengan teknik panning, foto ini dibuat dengan pengaturan kecepatan rendah dan efek blur dapat memberikan kesan yang lebih dramatis

Perlu diingat, bahwa shutter speed tidak bisa berdiri sendiri. Dua kontrol kamera yang lain (aperture dan ISO) saling terkait dan tidak bisa dipisahkan. Selain itu, efek dari masing-masing kontrol tersebut juga berbeda-beda. Walaupun begitu, justru dengan adanya variasi tersebut, kita malah bisa berkreasi untuk membuat suatu video/foto yang unik, indah, dan luar biasa.

Wednesday, February 7, 2018


    Switcherman (pemadu gambar) adalah seorang yang mempunyai sense atau seseorang yang mempunyai tingkat abstraksi tinggi dalam memprediksi dan mengolah input gambar yang ada menjadi sebuah karya seni yang mempunyai keserasian dan  harmonisasi. Oleh karena itu biasanya seorang switcherman adalah seorang yang memiliki kedekatan persepsi atau memiliki kecocokan karakter dengan sutradara atau pengarah acara atau Directing  yang diikutinya.

Copyright zOe Production. Powered by Blogger.

Contact Us

Name

Email *

Message *

Lighting, editing