Proses produksi acara berita televisi RTV PARLEMEN
Kata kunci untuk memproduksi atau membuat program adalah ide atau gagasan. Ide atau gagasan inilah yang kemudian diwujudkan melalui produksi.
Proses menyiarkan berita televisi cukup rumit. Hal ini disebabkan tim yang terlibat cukup banyak. Reporter, juru kamera, juru lampu (lightingman) maupunjuru suara (soundman) biasanya adalah kerabat kerja yang ditugaskan di lapangan untuk meliput berita. Para kerabat kerja yang telah berhasil meliput suatu peristiwa berbobot berita di suatu tempat, belumlah selesai, mereka harus bekerja untuk memprosesnya lagi setelah berada di studio. Reporter adalah juga seorang Produser bagi produksi berita yang ia liput, ia jualah yang bertanggung jawab untuk memproses hasil liputan tersebut sekembalinya ia ke studio dari tempat liputan.
Pada tahap awal, ada dua pendekatan yang dapat dilakukan oleh reporter untuk mengolah hasil liputan. Pendekatan pertama, ia dapat menyusun atau menulis naskah berita terlebih dahulu. Seorang reporter harus memiliki beberapa pertimbangan khusus:
- Data yang ia kumpulkan dilapangan cukup memadai untuk disusun sebagai sebuah berita.
- Gambar visual yang direkam oleh juru kamera cukup banyak sehingga dapat memenuhi durasi untuk berita yang akan disusun oleh reporter yang bersangkutan. Juru kamera akan membuat Shots List Reporter akan dapat mengetahui gambar apa yang akan memvisualisasikan komentar berita tersebut.
Biasanya sebuah berita
berdurasi antara 1 hingga 2, 30 menit.
Pendekatan kedua adalah mendampingi tape editor atau penyunting gambar untuk
menyunting gambar hasil liputan di lapangan. Sebenarnya, penyunting gambar
dapat bekerja sendiri, tanpa harus di dampingi oleh reporter. Tetapi perlunya
reporter mendampingi penyunting gambar, maka tidak menuntut kemungkinan bahwa
alur berita yang disusun oleh reporter tersebut tidak sesuai atau “ jumping ”.
Yakni, apa yang diuraikan oleh reporter kedalam naskah berita disisispi
soundbite yang isinya tidak sesuai dengan perihal yang diungkapkan di dalam
komentar.
Dubbing
Mengisi suara (dubbing)untuk paket reporter (cut spot) dapat dilakukan dengan dua cara. Cara yan pertama adalah dengan merekam suara reporter terlebih dahulu sebelum menyunting gambar dimulai.
Dubbing
Mengisi suara (dubbing)untuk paket reporter (cut spot) dapat dilakukan dengan dua cara. Cara yan pertama adalah dengan merekam suara reporter terlebih dahulu sebelum menyunting gambar dimulai.
Tahapannya adalah setelah naskah selesai
disusun oleh reporter lalu diserahkan kepada editor-in-chief (kepala redaksi)
untuk dikoreksi. Setelah itu, reporter, redaktur, atau writer (penulis) menulis
naskah yang telah diperbaiki (rewriting) dan naskah pun siap untuk dibacakan.
Reporter seringkali juga diminta menyiapkan pita kaset untuk merekam suaranya.
Jika semuanya suah siap semua, reporter menuju ruang penyuntingan gambar dan
minta kepada mereka untuk menyiapkan rekaman suara melalui pita kaset yang
sudah disediakan oleh reporter.
Apabila tahap ini selesai, reporter bisa
meminta kepada penyunting gambar tersebut untuk menyunting gambar hasil liputan
sebagai visualisasi dari komentar reporter yang baru saja direkam. Langkah ini
akan lebih baik, karena suntingan gambar, akan dapat menyesuaikan isi berita
yang baru saja direkam oleh reporter tersebut.
Jika tidak sesuai, maka sebaiknya juru kamera membuat shot list yang beisikan jenis jenis shot dan uraian kegiatan yang berhasil direkam. Jika dibuat skema, maka tahapan kerja tersebut menjadi sebagai berikut.
Cara yang kedua yakni dengan merekam suara secara langsung pada gambar yang
sudah disunting kemudian membuat naskah komentarnya. Jika langkah kedua ini
yang ingin ditempuh, maka ia hanya baru bisa mengisi suara (voicing over atau
dubbing) setelah naskah dikoreksi oleh editor-in-chief dan gambar yang telah
selesai disunting.
Untuk selanjutnya proses perekaman sama dengan proses pertama yaitu ditangani oleh penyunting gambar. Jadi sekali lagi cara kedua ini memiliki kelemahan, terutama dalam hal sinkronisasi antara gambar dan komentar, demikian terhadap durasinya.
Tune Berita
Tune adalah kata benda yang arti luasnya adalah “lagu atau musik”. Dalam dunia penyiaran, tune digunakan sebagai identitas suatu program acara. Oleh karena itu tune digunakan sebagai pembuka acara dan disebut dengan Tune Buka atau “Opening Tune” dan untuk acara penutup disebut dengan Tune Tutup atau “Closing Tune”.
Pemilihan lagu yang sangat spesifi biasanya berdasarkan pada, tempo, daya tarik, dan kesesuaian acara. Pada media radio, Tune hanya melalui musik, tetapi pada televisi, harus dilengkapi dengan visual (gambar). Tune tersebut akan terdiri dari musik, biasanya instrument yang divisualkan dengan gambar-gambar yang dapat dilakukan melalui hasil paduan (editing) antara gambar objek murni dan grafis computer secara simulta sesuai dengan tema dan durasi. Durasi untuk sebuat tune sangat bervariasi, tetapi pada umumnya berkisar antara 10 hingga 20 detik.
Tanggung Jawab Saat Penyiaran Berita
Tim redaksi yang bertugas adalah kelompok yang paling bertanggung jawab terhadap keseluruhan paket berita saat itu, mulai dari penyusunan naskah hingga materi siap siar. Tim redaksi tersebut biasanya adalah orang-orang yang terdiri atas para reporter dan juru kamera.
Pengarah acara adalah orang yang bertanggung jawab setelah semua materi siap siar. Ia harus membuat segala persiapan administratif termasuk menyusun Run Down urutan masing-masing berita.
Keterlibatan Crew Studio
Penyiaran berita di televisi adalah pekerjaan team yang melibatkan banyak orang di banyak bagian. Video tape/Digital materi yang berisikan materi-materi berita siap siar masih harus diputar diruang playback yang berada dibagian telecine pada saat siaran berita.
Penyiar berita yang telah ber-make-up akan duduk di ruangan
studio di hadapan sedikitnya tiga kamera yang akan dioperasikan oleh tiga juru
kamera (cameraman).
Ruang studio juga harus memperoleh intensitas pencahayaan cukup sehingga di perlukan juru lampu (lightingman) yang harus stand by setiap saat untuk menghasilkan efek objek baik kontras maupun silout. Demikian pula untuk mengatur volume suatu musik, suara wawancara di studio maupun suara yang terekam didalam gambar (natural sound) diperlukan seorang juru suara (sound man).
Sementara untuk memadukan tulisan-tulisan (credit title) dari Video Type
Writer maupun Telop dengan gambar-gambar visual memerlukan seorang
switcher.
Semua crew yang terlibat tersebut akan dikomandoin oleh seorang pengarah acara (Program Director) yang duduk diruang Production Control dan dibantu oleh floor Director (Pengarah lapangan/studio) dengan naskah acuan yang disebut dengan run-down.
Semua crew yang terlibat tersebut akan dikomandoin oleh seorang pengarah acara (Program Director) yang duduk diruang Production Control dan dibantu oleh floor Director (Pengarah lapangan/studio) dengan naskah acuan yang disebut dengan run-down.
Ini berarti semua crew harus aktif mengikuti saat sedang
berlangsungnya siaran berita.
Fungsi dan tanggung jawab sesuai dengan SOP dari masing-masing jabatan tim redaksi program berita TV
Fungsi dan tanggung jawab sesuai dengan SOP dari masing-masing jabatan tim redaksi program berita TV
- Execitive Producer
Tugas pokok:
- Memformulasikan program acara siaran.
- Menentukan foramat program siaran.
- Membuat kerangka anggaran siaran.
- Menyusun rincian biaya produksi.
- Melakukan promosi program.
- Produser Televisi
Tugas pokok:
- Menciptakan dan mengembangkan idea utuk produksi acara televisi.
- Membuat disain produksi.
- Menentukan Tim Kreatif.
- Menentukan satuan kerja produksi.
- Bersama dengan Pengarah Acara memilih dan menentukan pengisi acara.
- Menyusun anggaran biaya produksi.
- Melakukan koordinasi promosi dan publikasi.
- Melakukan evaluasi terhadap acara yang ditangani.
- Pengarah Acara
Tugas pokok:
1. Pra Produksi
- Mengikuti dan mencatat hasil pertemuan perencanaan produksi.
- Melakukan pendekatan produksi dan mendiskusikan dengan produser.
- Bekerjasama dengan produser serta penulis naskah jika akan mengembangkan naskah.
- Mendiskusikan hasil pendekatan produksi (teknik dan artistik) dengan kerabat kerja produksi.
- Merencanakan bentuk pengambilan gambar dan pergerakan kamera dalam bentuk recording plan.
- Memimpin pertemuan produksi dan latihan.
- Mengarahkan dan melatih penempatan kamera.
- Mengintegrasikan unsure-unsur pendukung produksi.
Memimpin rangkaian produksi dibantu Assisten PA/Pengarah Lapangan.
3. Paska Produksi
- Memimpin pelaksana penyuntingan.
- Menentukan pemakaian ilustrasi musik dan jenis huruf dalam pelaksanaan mixing.
- Penulis Naskah Artistik
Tugas pokok:
Membuat naskah/skenario sesuai dengan kaidah-kaidah produksi televisi.
- Unit Manager
Tugas pokok:
- Memandu dan menyeleksi lokasi untuk keperluan shooting.
- Membuat jadwal transportasi, akomodasi artis dan kru, menyediakan catering serta kebutuhan peralatan produksi.
- Mengelola penyiapan dan instalasi peralatan produksi.
- Mengecek dan memonitor semua fasilitas dan kru selama produksi sedang berlangsung.
- Mengelola pembongkaran seluruh peralatan produksi dan mengembalikan pada tempat semula.
- Penata Artistik (Art Director)
Tugas pokok:
- Menggambarkan dan mengawasi dalam memutuskan semua elemen visual meliputi photografi, desain artistic dan animasi.
- Mengembangka storyboard, tata letak dan sketsa kasar untuk produksi televisi, bahan cetakan dan produksi film.
- Melakukan konsultasi dengan Produser, Pengarah Acara, dan semua kerabat kerja produksi serta tim teknis desain grafis untuk mendukung pelaksanaan produksi.
- Melakukan pengawasan terhadap desain dan bangunan dekorasi televisi serta memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan dan menentukan elemen dekornya.
- Mengembangkan dan mengurus anggaran artistik serta mengalokasikan dana untuk proyek yang khusus.
- Memesan, menginstalasi, mengoperasikan semua peralatan utama artistik serta mewujudkannya.
- Graphic Artist
Tugas pokok:
- Menerjemahkan pikiran dan persepsi public tentang seni visual untuk menciptakan citra visual program televisi.
- Mengerjakan tata letak dan melekatkan tata grafis pada bahan-bahan cetakan.
- Mengoperasikan beberapa model dari perlengkapan artistik termasuk unit bentuk-bentuk huruf, dan airbrushers.
- Mendesain dan membuat backdrops, pengaturan huruf dan properti untuk produksi televisi.
- Penata Cahaya
Tugas pokok:
- Mengawasi operator papan pengatur tata cahaya bila terjadi perubahan cahaya selama kegiatan produksi secara langsung.
- Mengamati perubahan peralatan pencahayaan untuk penyempurnaan program
- Memelihara barang-barang inventaris penata cahaya dan asesorisnya serta membeli kembali elemen-elemen tata cahaya dan memenuhinya.
- Mengerjakan pemeliharaan secara rutin perlengkapan tata cahaya, perlengkapan listrik dan aksesorisnya.
- Audio/Video Enginer
Tugas pokok:
- Spesialis audio, menyiapkan, menempatkan serta menginstalasi mic, serta bahan-bahan yang diperlukan dalam pre-recording termasuk bunyi-bunyian, musik.
- Spesialis video, menciptakan kualitas gambar dengan memonitor peralatan video secara terus menerus. Disamping itu ia juga menempatkan dan menginstalansi peralatan kamera untu suatu produksi.
- Memelihara dan melakukan perbaikan kecil pada peralatan audio/video.
- Sebagai Asisten PA membantu sound effects dan visual effects.
- Technical Director
- Mengawasi dan mengatur kualitas teknik dari suatu program televisi maupun radio.
- Dalam produksi, melakukan analisis terhadap perlengkapan teknik dan memberikan rekomendasi terhadap kelayakan kepada pengarah acara.
- Mendampingi PA diruan kontrol dalam kegiatan produksi live broadcasting di studio.
- Menyediakan kepemimpinan teknik bila dalam keadaan darurat produksi.
- Memberikan petunjuk dan melatih anggota kru studio dan ruang kontrol serta mengawasi penampilan mereka terhadap pekerjaannya.
- Menyiapkan laporan terhadap penggunaan fasilitas produksi yang ditunjukkan untuk Engineering Supervisor dan Asisten Kepala Engineer.
- Camera Operator (Kameramen)
Tugas pokok:
- Membantu Engineer Audio/Video dalam manset peralatan teknik, memlihara secara sederhana peralatan kamera televisi.
- Membantu penata cahaya dalam menset perlengkapan tata cahaya, serta perlengkapan lain untuk produksi.
- Mengoperasikan kamera televisi pada saat produksi baik di studio atau di lokasi.
- Menyeleksi sudut-sudut ambilan gambar dan komposisi shot untuk memperoleh efek film yang dikehendaki.
- Mengawasi processing film di dalam studio maupun di laboratorium.
- News Director
Tugas pokok:
- Menentukan semua item berita, wawancara, documentary, dan acara-acara khusus televisi.
- Menentukan peristiwa apa yang akan diliput, bagaimana meliputnya dan kapan disiarkan ke publik.
- Mengembangkan dan mengelola anggaran departeman pemberitaan.
- Memonitor perkembangan riset laporan investigasi berita serta melaporkannya dalam peristiwa khusus.
- Mereview dan menyetujui penyajian film berita, cerita video, dan menyunting naskah berita dari berbagai sumber.
- Memecahkan masalah-masalah teknis dan produksi dengan departemen teknik produksi.
- Melakukan aktivitas koordinasi secara kontinyu antara departemen pemberitaan dengan programming departemen dalam stasiun.
- Asisten News Director (AND)
Tugas pokok:
- Mengawasi operasionalisasi newsroom.
- Menganalisis laporan berita, menentukan berita-berita penting dan memperluas kebutuhan liputan khususnya untuk pembuatan individual profil.
- Mengevaluasi penyelesaian akhir isi materi berita, insert audio/video/foto dan menyeleksi berita penting untuk siaran berita.
- Meneliti kemungkinan jika ada beberapa kesalahan reporterial dan kesalah tafsiran isi berita dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan keseimbangan berita.
- Penulis Naskah Berita
- menulis dan menyunting naskah berita.
- Memanfaatkan sedemikian rupa sumber-sumber seperti internet, bahan-bahan cetak, wawancara melalui telepon dan lain-lain untuk mengumpulkan informasi.
- Memeriksa ketepatan fakta-fakta yang ditanyakan untuk siaran berita.
- Mendapatkan data tambahan secara rinci yang relevan untuk materi berita melalui riset dan pertanyaan melalui angket.
- Asisten Redaksi (Desk Assistant)
- Membantu pekerjaan di newsroom.
- Dapat mengambil peran sebagai penulis naskah berita khususnya dalam memperbaharui naskah yang akan disiarkan.
- Membantu melakukan peliputan yang bersifat spesifik.
- Membantu pekerjaan di studio dan ruang control selama produksi.
- Menyertai reporter dilokasi untuk membantu mengirimkan kembali bila perlu film atau video ke stasiun atau ke laboratorium.
- Telangkai Berita (Anchorperson)
- Merangkai mata acara dari berbagai sumber untuk menjadi sebuah laporan yang koprehensif dan lengkap.
- Mengidentifikasi kecenderungan terhadap peristiwa penting, menganalisa dan menginterprestasikan dan kemudian melaporkannya menjadi informasi yang jelas.
- Mengambil peran untuk menentukan pesan berupa jenis dan isi berita untuk siaran berita.
- Menyiapkan dan menyediakan voice over untuk mengomentari video atau audiotape peristiwa-peristiwa/ kejadian yang istimewa.
- Mengadakan wawancara di studio atau di lokasi.
- Membuat news documentary dan berita-berita yang special.
- Reporter
- Mengumpulkan berita dari berbagai sumber, menganalisis dan menyiapkan berita dan features untuk siaran laporan radio dan televisi.
- Menentukan pandangan dan menekankan berita-berita yang memiliki cerita faktual secara khusus.
- Menguji item-item berita yang penting untuk menentukan topic laporan berita dan features serta mengevaluasi kepala berita (lead) dan memberikan petunjuk pengembangan ide cerita untuk berita.
- Melakukan wawancara langsung, rekaman distudio dan mempersentasikan secara live, atau voice over dari lokasi peristiwa.
- Melaksanakan pengembangan berita sebelum laporan berita diperbaharui dan ditambahkan fakta.
- Announcer
- Mengantarkan dan membawakan mata acara siaran baik radio maupun televisi.
- Memberikan narasi pada saat pembukaan dan penutupan siaran yang diproduksi oleh setasiun setempat.
- Menyediakan setiap saat sebagai interviewer dan membacakan naskah siaran berita.
No comments:
Post a Comment