Presenter dalam dunia pertelevisian dibagi lagi ke dalam
beberapa kategori sesuai jenis dan karakter tugasnya. Di antaranya adalah:
- Continuity
Presenter
Presenter jenis ini adalah mereka yang bertugas mengantarkan
acara-acara televisi kepada pemirsa. Mereka berfungsi sebagai jeda atau
perangkat dari satu acara ke acara lainnya. Penampilan mereka sangat santai.
Biasanya mereka akan sedikit mengulas materi acara yang segera hadir, dengan
tujuan mengajak dan menambat pemirsa agar tidak berganti channel ke stasiun
televisi lainnya. Selain itu, presenter ini sering memberikan kiat khusus
berkaitan dengan aktivitas penonton sehari-hari. Keberadaan continuity presenter
ini cukup membantu memasarkan sebuah acara. Sebab dengan sapaan dan ajakan
mereka untuk menonton sebuah acara, mereka mencoba mengikat pemirsa. Mereka
harus betul-betul paham dan cermat terhadap sebuah acara yang akan diulasnya.
- Host
Host secara umum diartikan sebagai orang yang memegang suatu
acara tertentu. Keberadaan host biasanya identik dengan acara yang
dibawakannya. Dengan demikian, selain jenis acara, figur host yang bersangkutan
akan memegang peranan penting. Kehadiran seorang host yang berkarakater akan
menjadi daya tarik suatu acara. Pertimbangan dalam pemilihan host tidak hanya
didasarkan karena kecantikan dan popularitasnya, tetapi integritas dan
karakternya. Contohnya duet Ruben Onsu & Sarah Sechan di acara Rangking
1; Tukul di acaraBukan Empat Mata; Najwa Sihab di acara Mata
Najwa, dll.
- Anchor/News
Caster
Istilah anchor khusus diberikan pada seseorang yang
membawakan atau menyajikan berita. Pada radio dan televisi, faktor penyaji
berita memegang peranan penting dalam menyampaikan naskah berita pada khalayak.
Isi berita harus jelas dan komunikatif. Contoh: Panda Nababan di Seputar
Indonesia; Jeremy Teti di Liputan 6; Boy Noya di Metro
Sport, dll.
- Reporter
Reporter adalah seseorang yang menyampaikan berita dari
lokasi terjadinya sebuah perisitiwa. Reportase yang disampaikan bisa rekaman
bisa juga disiarkan secara langsung. Karena itulah reporter dituntut mempunyai
kemampuan jurnalistik yang mumpuni.
- Tips
menjadi presenter yang baik
Presenter dalam acara talk show harus memiliki keahlian yang
lebih dibanding dengan presenter lainnya seperti pembaca berita (anchor) maupun
continuity presenter. Seorang pembawa acara talk show harus memiliki karakter
yang menjadi daya tarik sebuah acara. Seorang presenter talk show harus mampu melakukan
beberapa tindakan yang meliputi:
1.
Mengambil keputusan
2.
Menyusun topik dan pertanyaan dengan cepat.
3.
Memotong pembicaraan narasumber yang melenceng,
4.
Kemampuan melakukan kompromi dan meyakinkan
narasumber,
5.
Memadukan kemasan program secara interaktif.
Untuk
menjadi pembawa acara tv yang baik diperlukan kepribadian yang tepat. Beberapa
prasyarat untuk menjadi presenter tv yang baik, yakni :
- Penampilan yang baik dan perlu
didukung oleh watak dan pengalaman.
- Kecerdasan pikiran yang meliputi
pengetahuan umum, penguasaan bahasa, daya penyesuaian, dan daya ingatan
yang kuat.
- Keramahan yang tidak berlebihan.
- Jenis suara yang tepat dengan warna
suara yang enak, menyenangkan untuk didengar.
- Memiliki wibawa yang cukup mantap.
Selain itu,
ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan oleh seorang presenter,
yaitu:
- Kenali
diri (know your self).
Mengetahui dengan pasti kelebihan-kelebihan dirinya yang
dapat dipakai sebagai modal untuk ditonjolkan dan dipublikasikan. Jadi harus
punya rasa dan percaya diri.
- Kepribadian
(image personality).
Penentuan brand image hendaknya dilakukan pertama kali saat
akan memulai karier ini, sebagai contoh mau memilih image ‘serius’ atau
‘humoris’selanjutnya harus konsisten dengan tersebut guna memilih acara-acara
yang sesuai dengan image yang image yang ingin ditonjolkan. Sebaiknya tetap
konsisten pada pilihan awal, karena sekali kita terlibat dalam suatu pekerjaan
akan menentukan image selanjutnya.
- Karakter
yang baik (great character).
Menjaga sikap-sikap tertentu agar mendapat kepercayaan rekan
bisnis seperti tepat waktu, disiplin, selektif terhadap pemilihan acara, dan
sebagainya.
- Pengaturan
waktu (time management).
Pengaturan waktu adalah aspek penting yang harus
diperhatikan oleh seorang presenter. Misalnya harus datang menerima brief dari
klien, hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya salah persepsi
ketika membawa acara, harus tepat waktu berkaitan dengan persiapan acara.
Tips lainnya seperti dipaparkan presenter ternama Tantowi
Yahya adalah seperti berikut ini : menjadi seorang presenter bukan hanya
menjadi seseorang yang berbicara di depan khalayak, tetapi juga harus mampu
mengajak khalayak larut dalam topik yang dibawakan. Hal-hal yang harus
diperhatikan untuk menjadi presenter yang baik, adalah sebagai berikut :
- Penggunaan
humor
Penggunaan humor dalam suatu presentasi merupakan senjata
yang ampuh untuk merebut hati khalayak dan keluar dari krisis. Cara ini
dianggap efektif karena sangat membantu mengurangi ketegangan dan kebosanan
khalayak. Walaupun begitu, tidak semua presenter bisa menyampaikan humor yang
dapat membuat khalayak terhibur. Jika seorang presenter tidak mempunyai
kemampuan untuk itu, sebaiknya jangan dipaksakan, karena hal itu malah
menimbulkan kesan konyol.
- Bahasa
tubuh
Penggunaan bahasa tubuh yang baik dan benar dapat
mempermudah seorang pembicara dalam menyampaikan sesuatu. Dalam beberapa kasus,
bahasa tubuh ternyata lebih komprehensif daripada kata-kata. Bahasa tubuh dalam
konteks pembicara terbagi menjadi:
A. Pakaian.
Cara berpakaian akan menunjukkan
dari kelompok mana seseorang berasal. Melalui pakaian, kita harus berusaha
untuk diakui oleh khalayak yang kita hadapi agar dianggap satu dengan mereka.
Oleh karena itu kita harus menyesuaikan diri siapa khalayak yang kita hadapi.
Berpakaian pada saat berbicara tidak perlu harus mewah. Jangan sampai khalayak
memperhatikan apa yang kita kenakan, bukan apa yang kita bicarakan. Intinya,
dalam berpakaian, kita harus menyesuaikan jenis khalayak dan di mana kita
tampil.
B. Gerakan tubuh/ postur.
Postur atau gerakan
tubuh yang kita tampilkan di depan akan memberikan gambaran sikap. Cara
berjalan saat pertama kali muncul harus kita perhatikan. Pastikan kedua kaki
lurus pada waktu melangkah. Jangan berlenggang dan berjalan terlalu tegap,
usahakan tenang dan penuh kewaspadaan. Tegakkan kepala dan pandang khalayak
dengan mata yang antusias dan penuh senyum. Ketika berbicara, pastikanbagian
atas tubuh lurus sehingga paru-paru mempunyai ruang yang cukup untuk bernafas.
C. Kontak mata.
Kemampuan menciptakan kontak
mata dengan khalayak pada saat berbicara adalah kemampuan yang harus dimiliki
oleh seorang pembicara. Kontak mata adalah kontrol yang ampuh untuk mengetahui
apakah kita pembicara yang membosankan atau menyenangkan. Dari mata khalayak,
kita bisa mengetahui apakah ia menikmati pembicaraan atau tidak.
D. Gerakan tangan.
Gerakan tangan menunjukkan
antusiasme kita terhadap acara dan khalayak. Gerakan tangan yang kita
perlihatkan saat tampil di depan sebaiknya tidak berlebihan. Kita bisa
mempelajari gerakan tangan dengan melihat bagaimana orang di sekitar kita
berbicara sambil menggerakkan tangan dalam kehidupan sehari-hari. Engan cara
ini, kita bisa melihat gerakan tangan yang wajar, sehingga tidak berlebihan.
E. Ekspresi wajah.
Munculkan ekspresi wajah yang
rileks, bersahabat, ramah dan menyenangkan melalui senyum yang tulus.
- Kontrol
suara
Faktor penting yang mendukung penampilan kita di depan
khalayak saat berbicara adalah suara. Penyampaian vokal yang baik bisa kita
dapat melalui penguasaan terhadap 3 hal, yaitu:
A. Pernafasan.
Untuk berbicara di depan publik
diperlukan ruang suara yang solid agar dapat menyampaikan kalimat yang lebih
panjang dari biasanya. Jangan juga makan terlalu banyak sebelum bicara karena
makanan akan mempersempit ruang oaru-paru.
B. Ekspresi.
Suara yang baik tidak akan berarti
tanpa ekspresi yang baik. Tiga elemen penting yang harus diperhatikan dalam
ekspresi adalah:
1. Pitch (tinggi rendah suara).
Setiap orang
memiliki pitch yang berbeda dan tergantung pada situasi apa ia berada. Dalam konteks
berbicara di depan publik, suara tinggi biasanya disebabkan oleh rasa gugup
yang tidak terkontrol. Pitch tinggi dalam public speaking dapat disiasati
dengan cara latihan intensif, kalau perlu dengan instruktur.
2. Pace (kecepatan berbicara).
Dalam berbicara
di depan khalayak sebaiknya jangan terlalu cepat. Hal ini dilakukan agar
khalayak memiliki waktu untuk mendengar dan menelaah kata-kata yang disampaikan
oleh pembicara. Tempo cepat diperlukan untuk menunjukkan sikap enerjik, sedang
tempo lambat diperlukam pada topik-topik penting. Tips yang bisa kita lakukan
dalam mengntrol tempo adalah berhenti sejenak sebelum dan sesudah menyampaikan
pernyataan yang oenting dan panjang, ambil nafas, dan sesekali melihat ke arah
khalayak.
C. Phrasing (pemenggalan kalimat).
Pemenggalan
kalimat harus diperhatikan tidak hanya untuk mengatur nafas, tetapi juga dalam
penyampaian makna. Arti kalimat akan berbeda jauh dengan makna sebenarnya jika
salah memenggal kata atau kalimatnya.
Secara ringkas, tips dari presenter choky sitohang bisa juga
dijadikan acuan. Menurut choky hal pertama yang harus dimiliki presenter yang
baik adalah percaya diri saat berhadapan dengan kamera. Kedua, pengetahuan yang
luas untuk menyampaikan objek atau program kepada masyarakat. Dan ketiga kita
harus belajar berbicara, karena semua orang punya talenta tapi semua harus
diasah. Faktor lainnya empati kepada audience dan partner. Menurut choky,
informasi tidak akan tersampaikan dengan baik informasi jika tidak ada rasa
empati.*
No comments:
Post a Comment