ZOE Production

Nama alamat nomor telephone dan Whatsupp

Sunday, January 17, 2016

Saat memasuki ruang editing, wartawan harus bisa meringkas liputannya dalam satu kalimat sederhana, mencoba bertanya pada editor: “Ini tentang apa dan apa yang kita katakan tentang bahan berita”.
Editor ialah seorang profesional bahasa audiovisual : ia tahu bagaimana, lewat gambar dan audio, menyampaikan substansi liputannya. Ia juga pemirsa pertama dan, seperti pemirsa lain, memahami liputannya hanya berdasarkan apa yang dilihat dan didengar secara efektif.
Diskusi antara wartawan dan editor sangat penting.

Friday, January 8, 2016


Tv32
Bagi setiap topik bahasan, harus dicari genre penggarapan yang menonjolkan sisi aktualita, sisi spesifik, atau sisi uniknya. Seperti dalam media cetak, setiap genre tunduk pada seperangkat “hukum” yang memberikan ide-ide untuk shooting dan memudahkan ditentukannya pilihan saat montase. Ini alat yang bagus untuk mewujudkan arahan dari kepala redaksi, memperjeli sudut pandang liputannya, dan mempertajam informasi yang digarap.
Saat liputan, shooting dilakukan oleh wartawan kameramen menurut apa yang dilihat dan menuruti gayanya. Kekayaan bahasa gambar digunakan untuk memainkan makna-makna yang dihasilkan oleh: kamera yang dipilih, angle, framing, pencahayaan, moves dan positioning yang sejalan dengan topik liputannya.
PEMAKNAAN SHOT
Setiap kali kameramen menghidupkan kamera, merekam gambar dan berhenti, ia menghasilkanshot. Seluruh shot yang direkam di suatu lokasi atau seputar peristiwa menghasilkan sekuen, serangkaian shot yang harus kaya dan beraneka-ragam:
  • long shot: untuk konteks umum peristiwanya
  • extreme long shot: untuk penempatan orang-orang
  • medium long shot: mendeskripsikan orang saat beraksi
  • close shot: memperlihatkan satu atau lebih orang in situ
  • close-up: yang paling klasik untuk format televisi, sepadan dengan bagaimana kita biasa melihat orang lain.

Thursday, January 7, 2016

Sepanjang hari, pembawa acara mengumpulkan informasi-informasi yang akan membangun acara beritanya. Ia menyiapkan sekuen-sekuen on-set: wawancara tamu, perbincangan dengan kolumnis. Ia menulis info-info sekilas (disertai gambar atau tidak). Begitu sudah kembali dari shooting di luar, para wartawan menyerahkan padanya komponen-komponen informasi agar pembawa acara dapat menulis introduksii liputan. Dan terakhir, ia menulis judul-judul sebagai pembuka Berita TV.
Seperti konferensi redaksi, menonton liputan secara kritis merupakan kegiatan kolektif. Pelaksanaannya setelah penayangan, dan harus dilakukan dengan metode yang membuka diskusi seputar BTV, apresiasi terhadap kelebihan dan kelemahan liputan dalam konteks difusi acaranya. Seiring dengan sesi-sesi menonton dengan kritis ini, redaksi mengumpulkan pengalaman untuk meningkatkan mutu BTV secara keseluruhan.
SIAPA YANG MENGIKUTI SESI VISUALISASI KRITIS INI?
Para wartawan redaktur atau kameramen, editor, petugas skrip dan dokumentasi, operator audio atau video, para manajer dan personil administrasi.

Wednesday, January 6, 2016

Satu topik dapat digarap lewat macam-macam rubrik maupun penyajian teknis. Setiap topik harus digarap dengan rumusan yang menghasilkan informasi terbanyak. Juga, yang paling menyatu dengan irama siaran berita televisi (BTV) tempat liputan tersebut ditayangkan dan minat orang terhadapnya.
FORMAT DAN DURASI LIPUTAN DALAM BTV
  • Gambar-gambar diiringi komentar (voice-over)
Berupa sekuen sepanjang 15 sampai 30 detik, terdiri atas gambar-gambar yang dikomentari oleh pembawa acara di studio.
Saat montase, harus:
  1. Memadukan komentar dengan satu atau dua gambar yang kuat.
  2. Utamakan penambat (dalam bentuk gambar dan komentar yang biasanya dimulai antara 5 sampai 10 detik sebelum gambar-gambarnya).
  3. Bikin montase shot terakhir yang panjang agar memudahkan kembalinya gambar ke pembawa acara bertepatan dengan kata terakhir dari komentarnya.

Copyright zOe Production. Powered by Blogger.

Contact Us

Name

Email *

Message *

Lighting, editing