Feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai
suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik,
menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI,
1999-2000). Penulisan ini tidak terikat oleh 5W + 1H dan tidak terikat waktu,
jadinya lebih awet.
Menjadi seorang penulis feature harus memiliki ketajaman dalam memandang dan menghayati suatu peristiwa. Serta mampu menonjolkan suatu hal yang meski umum namun belum terungkap seutuhnya yaitu sisi humanisme.
Penulisan feature itu lebih santai dan fleksibel. Selain
itu, feature lebih bersifat subyektif (tersirat opini atau sudut pandang
penulis) sehingga opini itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan
contoh-contoh, serta penyertaan nara sumber pilihan yang dapat
dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.
Sebuah feature hendaknya ditulis dengan gaya bertutur,
deskriptif, sedemikian rupa sehingga susunan kata dan kalimatnya mampu
menggambarkan atau melukiskan suatu profil atau peristiwa tertentu. Oleh karena
itu, feature sesungguhnya sebuah “cerita”, tapi bukan cerita mengenai fiksi
melainkan mengenai fakta. A feature is a story about facts, not about fiction
(feature ialah cerita tentang fakta, bukan tentang fiksi). Sedangkan karya
tulis tentang fiksi disebut novel, cerita pendek.
Ciri-ciri feature ada yang umum, ada juga
yang khas.
Ciri-ciri umum
1. Lengkap
Sebuah feature disebut lengkap bila menyatukan bagian-bagian
fakta dari suatu peristiwa, dan memadukan jalan pikiran penulisnya dalam bagian
pendahuluan, rincian atau uraian , dan kesimpulan atau penutup (punch).
2. Melawan Kebasian
Feature dapat menjadi alat ampuh melawan kebiasaan berita.
berita hanya berumur 24 jam. Dengan feature, sebuah berita dapat dipoles
menjadi menarik kembali dan tetap aktual.
3. Non Fiksi
Feature merupakan pengungkapan fakta-fakta yang dirangkai
menjadi satu kesatuan dan memebrikan gambaran yang jelas dan utuh kepada
pembaca mengenai suatu peristiwa atau suatu objek.
4. Bagian Dari Media Massa
Sebuah feature harus disajikan dalam media massa, baik cetak
(surat kabar, majalah dan buletin) maupun elektronik (televisi dan radio, kalau
sekarang web dan blog termasuk juga khan…?)
5. Panjang tak Tentu
Belum ada ketentuan mengenai panjang pendeknya sebuah
feature, sehingga tulisanfeature sangat bervariasi tergantung penulisnya.
Panjang pendeknya sebuah featuretergantung pada penting-tidaknya peristiwa,
menariknya aspek yang diungkap, dan bagaimana penulis berusaha mewarnai feature
sehingga memikat dari awal sampai akhir.
Ciri-ciri khas :
1. Mengandung segi human interest. Tulisan feature
memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah
emosi-menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah
feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch-menyentuh
rasa manusiawi. Feature langsung menyentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan, simpati). Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, lika-liku kehidupan seorang guru atau dokter di daerah terpencil, atau kisah seorang menimbulkan kejengkelan (Contoh tayangannya : Program kejamnya Dunia, Investigasi, Jendela, Delik, derap Hukum, dll). Karenanya, feature termasuk kategori soft news (berita ringan)
yang pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda dengan hard news (berita
keras), yang isinya mengacu kepada dan pemahamannya lebih banyak menggunakan
pemikiran.
2. Mengandung unsur sastra. Satu hal penting dalam sebuah
feature adalah ia harus mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan cara
atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan feature mirip dengan sebuah cerpen
atau novel-bacaan ringan dan menyenangkan-namun tetap informatif dan faktual.
Karenanya pula, seorang penulis feature pada prinsipnya adalah seorang yang
sedang bercerita.
Jadi, feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan dan
menghibur. Ia menjadi bagian dari pemenuhan fungsi menghibur (entertainment)
sebuah surat kabar.
Ada berapa jenis feature-kah yang selama ini dikenal dalam
dunia jurnalistik?
Menurut Wolseley dan Campbell terdapat enam jenis feature:
1. Feature minat insani (human interest feature)
2. Feature sejarah (hystorical feature)
3. Feature biografi (biografical feature)
4. Feature perjalanan (travelogue feature)
5. Feature yang mengajarkan keahlian (how-to-do feature)
6. Feature ilmiah (scientific feature)
Berikut ini penjelasan singkat mengenai beberapa jenis
feature.
Feature human interest (human interest
feature)
ialah feature yang langsung menyentuh keharuan, kegembiraan,
kejengkelan atau kebencian, simpati, dan sebagainya. Misalnya, cerita tentang
penjaga mayat di rumah sakit, kehidupan seorang petugas kebersihan di jalanan,
liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, suka-duka menjadi dai di
wilayah pedalaman, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan
kejengkelan.
Feature sidebar
ialah feature yang memberitakan bagian-bagian lain dari
sebuah peristiwa besar yang di dalamnya mengandung unsur human interest.
Seperti, nasib para pengungsi yang kehilangan rumah ketika banjir bandang
menimpa mereka.
Feature biografi (biografical feature).
Misalnya, riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal,
tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan
sehingga bernilai berita tinggi. Itu sebabnya, kamu bisa menuliskan tentang
profil para pemimpin Islam di masa lalu, misalnya. Atau kamu juga bisa cerita
tentang kisahnya al-Khawarizmi, ilmuwan muslim yang menemukan angka nol. Misalnya riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi atau seorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi (Contoh tayangannya : Program Silet, dll).
Feature profil (profile features)
menceritakan tentang sisi hidup publik figur, organisasi,
dan komunitas masyarakat, misalnya berita tentang proses hidup seorang
pengusaha sukses yang berawal dari gelandangan, cerita sukses sebuah LSM dalam
membangun masyarakat pedalaman, atau cerita ngiris komunitas masyarakat
tertentu. Profile feature tidak hanya cerita sukses saja, tetapi juga cerita
kegagalan seseorang. Tujuannya agar pembaca dapat bercermin lewat kehidupan
orang lain.
Feature perjalanan (travelogue feature).
Misalnya menceritakan pengalaman berkesan dari sebuah
perjalanan. Misalnya kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar
negeri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. Atau kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. Dalam feature jenis ini, biasanya unsur subjektifitas menonjol, karena biasanya penulisannya yang terlibat langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan “Aku”, “Saya”, atau “Kami” (sudut pandang ‘Point Of View’ orang pertama) (Contoh tayangannya : Program Menantang batas, Koper & Ransel, dll).Dalam feature jenis ini,
biasanya unsur subjektivitas menonjol, karena biasanya penulisnya yang terlibat
langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan “aku”, “saya”, atau
“kami” (sudut pandang-point of view-orang pertama). Ambil contoh tentang perjalanan
menunaikan ibadah haji. Perjalanan ke tanah suci itu bisa kamu tuangkan dalam
sebuah tulisan bergaya feature yang menarik. Itu sebabnya, disarankan untuk
membawa buku catatan kecil untuk menuliskan semua peristiwa yang dialami
sebagai bahan penulisan.
Feature “dibalik layar” (explanatory features)
menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi dibalik
suatu peristiwa. Misalnya, cerita/berita tentang fakta-fakta yang menyebabkan
buruh mogok kerja.
Feature sejarah (hystorical feature)
yaitu feature tentang peristiwa masa lalu, namun masih
menarik diberitakan masa kini, seperti berita tentang peran Soeharto pada
penumpasan PKI yang sering diberitakan media massa menjelang beliau wafat. Tulisan tentang peristiwa masa lalu, misalnya peristiwa proklamasi kemerdekaan, atau peristiwa keagamaan, dengan memunculkan “tafsir baru” sehingga tetap terasa aktual untuk masa kini. (Contoh tayangannya : Program Silet, Program Khusus, dll).Misalnya juga peristiwa Keruntuhan Khilafah Islamiyah, sejarah tentang Istana
al-Hamra dan benteng Granada. ‘Melongok’ kejayaan Islam di masa lalu. Sejarah
tentang kekejaman tentara Salib saat membantai kaum muslimin, sejarah pertama
kali Islam masuk ke Indonesia dan sebagainya. Banyak kok sejarah yang bisa kita
tulis dengan jenis feature ini.
Feature musiman (seasonal features)
bercerita tentang peristiwa unik dan menarik yang terjadi
secara rutin, baik setiap tahun, setiap momen, atau setiap musim. Misalnya,
cerita riuh-gembira orang-orang kampung ketika lebaran (hari raya Idul fitri)
tiba, dsb.
Feature tren (trend features)
ialah feature yang menceritakan tentang gaya hidup komunitas
tertentu atau masyarakat pada umumnya dalam jangka waktu tertentu. Misalnya
gaya hidup remaja desa ketika HP masuk ke kampung-kampung.
Feature petunjuk praktis (tips)
disebut juga how-to-do feature, ialah feature yang
menjelaskan tentang bagaimana suatu perbuatan atau aktifitas dilakukan. Yaitu mengajar keahlian, how to do it. Misalnya tentang memasak, merangkai bunga, membangun rumah, dan sebagainya (contoh tayangan : Program Sisi Lain, Good Morning, dll). Atau tentang bagaimana caranya merawat mobil agar irit bensing, memasak,
merangkai bunga, membangun rumah, seni mendidik anak, panduan memilih perguruan
tinggi, cara mengendarai bajaj, teknik beternak bebek, seni melobi calon mertua
(he..he..he..) dan sebagainya.
Feature ilmiah (scientific feature)
ialah feature mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi yang
ditandai oleh kedalaman pembahasan dan objektivitas pandangan yang dikemukakan,
menggunakan data dan informasi yang memadai. Feature ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat dimuat di majalah teknik, komputer, pertanian, kesehatan,
kedokteran, dll. Bahkan surat kabar pun sekarang memberi rubrik Science
Feature.
terus gimana sih cara nulis feature yang baik? nah, ini dia
penjelasannya.
Sebetulnya hampir sama dengan teknik menulis artikel
lainnya, hanya saja dalam menulis feature kita dituntut untuk lebih ‘menyentuh’
dan memberikan nuansa lain dari sekadar sebuah berita. Itu sebabnya, feature
bisa berfungsi sebagai penjelasan atau tambahan untuk berita yang sudah
disiarkan sebelumnya, memberi latar belakang suatu peristiwa, menyentuh
perasaan dan mengharukan, menghidangkan informasi dengan menghibur, juga bisa
mengungkap sesuatu yang belum tersiar sebagai berita.
Yang perlu mendapat perhatian dalam penulisan feature ini,
adalah lead yang menarik. Nah, lead dalam feature inilah yang sepertinya
penting, meski bukan pokok memang. Bahkan jangan lupa, selain lead, kita juga
harus membuat tubuh dan endingnya dari tulisan tersebut. Sangat boleh jadi
‘ending’ sebuah feature sama pentingnya dengan lead. Jadi rasa-rasanya harus
bisa menarik dan menggoda pembaca. Misalnya memberikan kesimpulan atau mungkin
ada ‘celetukan’ atau sindiran yang menggoda pembaca. Di sinilah editor biasanya
paling pusing untuk memotong tulisan jenis feature, nggak gampang lho. Sama
sulitnya dengan ‘mengobrak-abrik’ naskah cerpen. Kenapa? Karena semua bagian
dalam feature itu penting. Itu saja.
Nah, harus diakui bahwa yang terpenting dalam pembuatan
tulisan berjenis feature ini adalah lead. Kekuatannya ada di sana. Lead ibarat
pembuka jalan. Jadi upayakan benar-benar menarik dan mengundang rasa penasaran
pembaca untuk terus membaca. Sebab, gagal dalam menuliskan lead pembaca bisa
ogah meneruskan membaca. Gagal berarti kehilangan daya pikat. Itu sebabnya,
penulis feature harus pintar betul menggunakan kalimatnya. Bahasa rapi,
terjaga, bagus dan kelihaian dalam cara memancing itu haruslah jitu. Memang
sih, tak ada teori yang baku tentang menulis lead sebuah feature.
No comments:
Post a Comment