Salah satu tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan teater
realisme adalah Stanislavsky. Stanislavsky memusatkan diri pada pelatihan
keaktoran dengan pencarian laku secara psikologis. Salah satu tulisannya, The
Method menjelaskan bahwa akting realis harus mampu meyakinkan penonton bahwa
apa yang dilakukan aktor adalah akting yang sebenarnya. Stanislavsky
menjelaskan bahwa seorang aktor haruslah memiliki keyakinan untuk meyakinkan
(to justify) dan membuat penonton percaya (make believe).
Beberapa prinsip pelatihan aktor dengan metode Stanislavsky,
yaitu :
1.Aktor
harus memiliki fisik prima, fleksibel, dan vokal yang t erlatih dengan baik agar
mampu memainkan berbagai peran.
2. Aktor harus mampu melakukan observasi
kehidupan sehingga ia mampu menghidupkan akting, memperkaya gestur, serta
mencipta vokal yang tidak artifisial. Observasi diperlukan agar aktor mampu
membangun perannya.
3. Aktor harus menguasai kekuatan posisinya untuk
menghadirkan imajinasinya. Imajinasi diperlukan agar aktor mampu membayangkan
dirinya dengan karakter dan situasi yang diperankannya. Kemampuan berimajinasi
adalah kemampuannya untuk mengingat kembali pengalaman masa lalunya yang dapat
digunakan untuk mengisi emosi yang dimiliki oleh tokoh.